Salah satu adat Jawa, seserahan adat Jawa mewajibkan calon pengantin pria untuk membawa kue tradisional. Kue ini adalah jadah, wajik serta jenang, makanan ini wajib ada saat hantaran seserahan.
Kue tradisional ini selain sangat lezat akan rasanya, namun memiliki makna filosofi yang sangat mendalam. Terlebih bagi seserahan, kue ini mengandung makna yang sangat mendalam untuk keberlangsungan pengantin
Kue ini berasal dari bahan dasar beras ketan, bahan beras ketan sendiri melambangkan makanan pokok yang harus di penuhi. Bukan hanya itu saja, proses pembuatan kue ini sangat lama.
BACA JUGA : 9 Rekomendasi Isi Seserahan Adat Minang, Bikin Penasaran Sekaligus Mencengangkan! Simak Ulasannya
Proses pembuatan yang lama ini menggambarkan, bahwasannya kelak pengantin harus sabar, dan telaten serta berkerja sama dalam menghadapi kehidupan. Kue ini juga memiliki tekstur yang lengket seperti dodol.
Tekstur ini memiliki makna dalam membangun rumah tangga, pengantin harus memiliki hubungan yang erat. Bukan hanya itu saja, makanan ini juga disajikan ke tamu sebagai bentuk doa yang diberikan.
3. Roti Buaya
Selain dodol, roti buaya menjadi barang wajib dalam tradisi seserahan pernikahan adat betawi yang wajib. Kue ini biasanya disajikan dengan bentuk yang besar 2 buah dan 1 bentuk kecil.
Jumlah ini memiliki makna tersendiri dalam tradisi seserahan pernikahan adat betawi. 1 roti buaya besar melambangkan calon pengantin pria, dan 1 roti buaya besar melambangkan calon pengantin wanita.
BACA JUGA : Mengulik Makna dari Seserahan Pernikahan! Simbol Cinta dan Kesetiaan Sebuah Pasangan
Sedangkan roti buaya kecil menggambarkan bahwa kelak pengantin akan mendapatkan keturunan. Buaya sendiri terkenal sebagai salah satu hewan yang setia.
Lambang buaya ini menjadikan doa supaya kelak pengantin akan bersama sampai maut memisahkan. Roti ini menjadi bawaan wajib saat hantara seserahan pada adat betawi.
Demikian kue tradisional yang memiliki makna mendalam dalam seserahan. Semoga bermanfaat.(*)