SLAWI , DISWAYJOGJA – Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39, Yayasan Pendidikan Bhakti Praja (YPBP) Tegal menggelar berbagai kegiatan. Diawali pada 28 Februari 2024 lalu, jajaran pengurus melakukan ziarah ke para pendiri yayasan. Kemudian pada Sabtu 2 Februari dilanjutkan dengan jalan sehat yang dipusatkan di SMK Bhakti Praja Slawi.
Jalan sehat melibatkan 3000 pelajar, guru dan keluarga besar Bhakti Praja. Dalam kesempatan itu, yayasan membagi-bagikan hadiah berupa sepeda motor matik, sepeda motor listrik, sepeda gunung, televisi, kipas anging dan ratusan hadiah lainnya. ” Totalnya sebanyak 127 hadiah. Semuanya dibagikan kepada pelajar dengan sistem doorprize, ” kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Bhakti Praja Tegal Ir H Suhartono MM di sela-sela pembagian hadiah jalan sehat, di SMK BP Slawi, Sabtu , 2 Maret 2024 . BACA JUGA:Sekda Kota Tegal Kukuhkan 151 Guru Jadi Agen Perubahan untuk Pendidikan Selain di sekolah tersebut, lanjut Suhartono, jalan santai juga di gelar di SMK BP Margasari dan Suradadi. Pihaknya juga akan menggelar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di SMK BP Adiwerna pada 6 Februari mendatang. Kemudian pada 8 Februari, akan ada launching Business Centre di SMK BP Talang. ” Rangkaian acara HUT ke-39 ini akan kita tutup pada 9 Februari dengan acara tasyakuran," kata Suhartono. Dia mengaku sangat bersyukur karena setiap tahun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah Bhakti Praja selalu meningkat. Bahkan, ada beberapa sekolah yang terpaksa menolak siswa karena jumlah PPDB sudah melebihi kuota. BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Nobatkan Juara Inovasi Pendidikan ” Alhamdulillah, dari tahun ke tahun kita (Bhakti Praja) mendapat kepercayaan dari masyarakat. Semoga kita bisa mencerdaskan anak bangsa, terutama di Kabupaten Tegal," ucapnya. Suhartono mengaku tidak pernah lelah agar Bhakti Praja menjadi sekolah Setara yang merupakan Grand Program. Dan di tahun 2024 ini, pihaknya juga meluncurkan program Sister School. Menurutnya, program ini merupakan program kemitraan antar sekolah Bhakti Praja. ” Jadi di Bhakti Praja kan ada sekolah yang unggul dan ada pula yang biasa. Jadi nanti kita akan menganalisa, kira-kira yang dibutuhkan apa supaya bisa saling menunjang. Sehingga untuk menuju Bhakti Praja Setara lekas tercapai, ” jelas Suhartono . Sebenarnya, Sister School ini tidak hanya dilakukan di lingkungan Bhakti Praja. Tapi juga dengan perguruan tinggi, yakni Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Sejauh ini, SMK BP Adiwerna sudah bekerja sama dengan Udinus, tertutama fakultas bahasa Jepang. Bahkan Udinus juga menghadirkan mahasiswa dari Jepang. Suhartono, tujuan program itu, supaya peserta didik tidak hanya hafal bahasa Inggris, tapi juga Bahasa Jepang. ” Karena investor di Indonesia kan yang terbesar dari Jepang, China dan Korea. Jadi kita tidak hanya kompeten di skill nya saja, tapi juga bahasa Jepangnya juga harus menguasai," cetusnya. BACA JUGA:Usai Direnovasi Dana CSR BPD DIY, Gedung Yayasan Jantung Sehat Diserahkan Dia berharap, ke depan sekolah Bhakti Praja bisa link and match dan selaras dengan kebutuhan pemerintah. Utamanya dalam mengisi kebutuhan industri.” Jadi ketika lulus nanti, peserta didik tidak hanya dilengkapi dengan ijazah saja, tapi juga sertifikat keahlian bergambar garuda. Yang tentunya ini menjadi unggulan dari Bhakti Praja," tutupnya. (*)