DISWAYJOGJA – Harga beras melambung tinggi, Bank Indonesia (BI) DIY merekomendasikan langkah mitigasi yang bersifat seasonal. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim saat acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah DIY di Hotel Royal Ambarrukmo, Selasa, 27 Februari 2024.
Dihadapan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Ibrahim mengatakan, langkah mitigasi pertama, yakni dengan mengedukasi masyarakat untuk meminimalisir food waste dan belanja bijak.
BACA JUGA:Harga Beras di Gunung Kidul Terus Meroket, Per Kg Mencapai Rp 18.000
”Selanjutnya, kita bisa memperkuat kerja sama antar daerah intra provinsi untuk panen raya beras yang diperkirakan berlangsung pada bulan Maret. Kita juga bisa memanfaatkan digitalisasi melalui website TPID DIY untuk monitoring pasokan dan harga beras secara real time. Kita juga bisa meningkatkan koordinasi dengan pelaku usaha terkait harga jual yang wajar dan pola distribusi yang lancar,” papar Ibrahim.
Ibrahim menambahkan, untuk menghadapi HKBN Ramadhan dan Idul Fitri 2024, BI DIY merekomendasikan pengendalian inflasi yang bersifat seasonal maupun struktural. Mitigasi seasonal bisa dilakukan dengan memperkuat data dan informasi terkait pasokan, serta optimalisasi pelaksanaan pantauan pasar, terutama H-7 dan H+7 HKBN.
BACA JUGA:Harga Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kg, Pemkab Brebes Bakal Gelar Operasi Pasar
“Untuk mitigasi struktural, rekomendasi kami adalah memfasilitasi penelitian dan pengembangan tanaman pangan, membangun ketahanan pangan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan/lahan tidur, serta mengoptimalkan peran BUMD dalam distribusi komoditas pangan utama,” paparnya.
Hadir dalam acara tersebut, selain Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, hadir pula Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Kepala BPS DIY Herum Fajarwati, Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono; serta para Asisten Sekda DIY, Kepala OPD di lingkungan Pemda DIY, dan Bupati/Pj. Wali Kota se-DIY. (*)