TEGAL, DISWAYJOGJA - Sejumlah warga Desa Kertayasa, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal melakukan aksi protes akibat jalan rusak di ruas Kertayasa-Bongkok. Dimana jalan tersebut merupakan akses penghubung antara Desa Kertayasa dengan sejumlah desa lainnya.
Jalan rusak di ruas Jalan Kertayasa-Bongkok tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, pada saat musim hujan, jalan yang rusak dan berlubang tersebut tergenang air. Hal itu dirasa menganggu dan membahayakan pengguna jalan. BACA JUGA:Sejarah Kue Keranjang Setiap Tahun Baru Imlek, Bulat Merupakan Suatu Simbol dari Kebersamaan Warga Kertayasa pun terpaksa menanam pohon pisang dan memancing ikan di jalan rusak yang dipenuhi lubang tersebut. Sebab, setiap turun hujan, lubang yang berdiameter cukup lebar itu selalu digenangi air. Dengan kondisi itu, warga kerap kesulitan saat melintas di jalan tersebut. Padahal, jalan itu merupakan akses penghubung antara Desa Kertayasa dengan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Kramat hingga menuju ke jalan Pantura. Selain itu, jalan yang nyaris tanpa aspal tersebut merupakan akses pendidikan, perekonomian bahkan pertanian. ”Jalan ini rusak sudah lama. Bertahun-tahun. Tapi sampai sekarang belum diperbaiki,” kata Warso, warga RT 04/RW 02, Desa Kertayasa, saat melakukan aksi protes tersebut, Minggu, 11 Februari 2024. BACA JUGA:Warga Sucen Magelang Pasang Batu di Jalan Rusak, Truk Pasir Dilarang Melintas Menurut tokoh masyarakat ini, setiap banjir, banyak anak-anak sekolah yang terjatuh karena terpeleset di tengah lubang. Akibatnya, mereka gagal ke sekolah karena bajunya basah kuyup. ”Kalau hujan banjir. Lubangnya tidak terlihat. Sehingga banyak yang terpeleset dan jatuh,” ujar Warso. Hal senada disampaikan Endang, 42, warga RT 03/RW 02, Desa Kertayasa. Menurut dia, aksi tanam pohon pisang dan memancing di tengah jalan ini terpaksa dilakukan karena warga sudah jenuh dengan kondisi jalan yang rusak. Akibat jalan rusak itu, kata dia, banyak warga yang terjatuh ke dalam lubang. Meski lukanya tidak parah, tapi sudah merugikan warga. ”Ya jelas rugilah. Terutama anak-anak sekolah yang mau berangkat sekolah tapi tidak jadi karena terjatuh di situ, dan bajunya basah. Kadang ibu-ibu yang lagi mengantar anak sekolah juga terjatuh. Termasuk saya sendiri," ujarnya. Sementara itu, Kepala Desa Kertayasa Purwoko Hendro Winarno menjelaskan, ruas Jalan Kertayasa-Bongkok yang rusak itu merupakan kewenangan Pemkab Tegal. Panjang jalan sekitar 2 kilometer dan lebarnya 4 meter. BACA JUGA:Ruang Kelas Dua Lantai dan Toilet Amblas Terdampak Gempa, SMP Ma'arif NU 06 Ciputih Butuh Bantuan Dari panjang tersebut, lebih dari 50 persen mengalami kerusakan yang cukup parah. Dia mengaku bawha kerusakan di jalan tersebut sudah berlangsung lama. Sejauh ini, Hendro mengaku sudah acap kali mengusulkan perbaikan melalui Musrenbang desa maupun kecamatan. Namun, tak pernah mendapat perhatian serius.Karena itulah, dia sangat berharap agar perbaikan jalan lekas dilakukan mengingat ruas jalan tersebut mobilitasnya cukup tinggi. Setiap hari digunakan untuk akses pendidikan, perekonomian, perdagangan dan pertanian. ”Semoga aspirasi kami ini mendapat perhatian dari Pak Pj Bupati Tegal,” harapnya. (*)