DISWAY JOGJA - Dalam dunia fotografi, untuk menghasilkan gambar yang menakjubkan dan berkualitas, penting bagi fotografer untuk memahami tiga elemen dasar yaitu ISO, aperture, dan shutter speed.
Ketika mengambil gambar, fotografer harus mempertimbangkan situasi pencahayaan, efek yang diinginkan, dan jenis gambar yang akan dihasilkan.
BACA JUGA: 5 Kamera Digital dengan Fitur WiFi Terbaik Beserta Spesifikasinya!
Fotografi yang lebih kreatif sering melibatkan penggunaan elemen ini untuk menciptakan efek visual yang unik. Menggabungkan aperture lebar dengan shutter speed cepat, misalnya, dapat menghasilkan gambar dengan latar belakang kabur dan objek yang tajam.
Ketiga faktor tersebut bekerja bersama untuk mengendalikan seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera dan bagaimana gambar akhir akan terlihat.
Penasaran apa saja elemen-elemen tersebut? simak ulasan dibawah ini :
1. ISO (International Organization for Standardization)
ISO mengacu pada sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya, yang berarti Kamu bisa mengambil foto dalam kondisi cahaya rendah tanpa perlu membuka aperture atau memperlambat shutter speed terlalu banyak.
Namun, kenaikan ISO yang terlalu tinggi juga dapat menghasilkan noise atau butiran pada gambar. Oleh karena itu, pemilihan ISO harus seimbang dengan kondisi pencahayaan.
BACA JUGA: Eksplorasi Keindahan Kamera Dslr dengan Lensa Pentax, Yuk simak!
Ketika Kamu meningkatkan pengaturan ISO, kamera akan menguatkan sinyal cahaya yang diterima oleh sensor. Ini memungkinkan Kamu untuk mengambil gambar dengan kecepatan rana yang lebih tinggi atau aperture yang lebih kecil dalam kondisi cahaya yang kurang ideal.
2. Aperture
Aperture adalah bukaan di lensa kamera yang mengatur berapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Aperture diukur dalam f-stop, dan semakin kecil angka f-stop, semakin besar bukaan lensa.
Aperture juga mempengaruhi kedalaman lapangan (depth of field) dalam gambar. Aperture besar (kecil f-stop) akan menghasilkan latar belakang yang kabur dan objek fokus yang tajam, sementara aperture kecil (besar f-stop) akan menghasilkan gambar dengan kedalaman lapangan yang lebih dalam.
Konsep aperture mirip dengan irisan mata manusia. Ketika Kamu berada di tempat yang terang, irisan mata akan menyempit untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk dan ketika Kamu berada di tempat gelap, irisan mata akan melebar untuk membiarkan lebih banyak cahaya masuk.