YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.ID – Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya menekan angka stunting di wilayahnya dengan berinovasi menambahkan kampung sayur.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan inovasi kampung sayur merupakan suatu kreativitas tinggi yang dimiliki masyarakat. Sebab, luas lahan pertanian di Kota Yogyakarta sangat terbatas. Kampung sayur yang mulai muncul sejak 2019 ini pun seiring waktu terus bertambah. BACA JUGA:Keren! UNIQLO Tampilkan 40 Koleksi Pakaian Daur Ulang Ramah Lingkungan Dia menyebut awalnya kampung sayur hanya ada 69. Namun saat ini suda mencapai 115 kampung sayur. Menurutnya, inovasi kampung sayur ini tak hanya untuk menjaga ketahanan pangan bagi warga Kota Yogyakarta. “Tetapi untuk meningkatkan gotong royong masyarakat menuju penguatan kualitas gizi. Salah satunya penanganan stunting,” katanya dikutip dari Antara, Senin (3/10). Program pertanian yang diusung Kota Yogyakarta ini memiliki moto ‘Mangan apa sing ditandur, nandur apa sing dipangan’. BACA JUGA:Info Lowongan Kerja dari Kemnaker, PT Pamapersada Nusantara Butuh Safety Officer “Program pertanian perkotaan menerapkan moto makan apa yang ditanam, menanam apa yang dimakan,” tuturnya. Sementara, Kabid Ketahanan Pangan DPP Kota Yogyakarta Imam Nurwahid mengatakan keberadaan kampung sayur ini semakin menyebar ke banyak lokasi. “Kami gencarkan kampanye supaya mengonsumsi buah dan sayur,” ucapnya. (*)