PEMALANG (DISWAY JOGJA) - Muhammad Fahmi, pria kelahiran Pemalang saat ini tercatat sebagai salah satu kontestan pada ajang pencarian bakat The Voice of Gemany di Berlin. Apa pesan orangtuanya yang tinggal di Pemalang?
Muhammad Fahmi, biasa disapa Ami. Anak pasangan Martono dan Sri Kusmiati itu berhasil menjadi kontestan bergengsi pencarian bakat terbesar di negara yang ber ibu kota di Berlin. Sontak saja, pria kelahiran 20 Februari 1995 itu menggegerkan warga Indonesia, khususnya di dunia maya.
Radar berkesempatan mewawancarai kedua orang tua Muhammad Fahmi, di rumahnya, Desa Banjarsari, RT 04 RW 02, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Saat itu Radar ditemui kedua orang tua Ami. Ayah Ami yang merupakan pensiunan PNS di Dinas Perhubungan Kabupaten Pemalang Martono menceritakan bahwa Ami merupakan anak nomor dua dari 2 bersaudara.
Anak pertamanya yang kini juga tinggal di Jerman bernama Septa Linda Anggraeni atau biasa dipanggil Linda.
Amy menempuh pendidikan di SD Banjarsari, SMP N 1 Bantarbolang dan SMA 1 Pemalang. Setelah lulus SMA, Ami tidak langsung kuliah, tapi mengambil kurusus atau privat Bahasa Inggris di Bandung selama 7 bulan.
”Begitu lulus privat di Bandung, Ami langsung terbang ke Jerman menyusul kakaknya yang sudah lebih dulu di sana,” kata Marton, Selasa (13/9).
Ami kemudian kuliah di Goethe-Universität Frankfurt dan lulus S-1 pada 2019 lalu. Kini Ami menjadi staf KBRI Indonesia di Jerman. Disela-sela menjalani aktivitasnya, Ami mengikuti ajang The Voice of Germany.
Pertama kali mengikuti 2019 gagal, tapi pada 2022 berhasil menjadi kontestan di ajang tersebut. ”Perasaan sebagai orang tua bangga, senang dan bersykur Ami bisa memenangkan kompetisi tersebut,” kata Martono
Sebagai orang tua, ibunya selalu memotivasi apapun pilihan anaknya. Orang tua mempersilakan Ami untuk melakukan apapun hal yang positif.
Misalnya, olahraga atau bernyanyi. Orang tuanya mengaku tidak mengetahui kapan Ami latihan. Namun tiba-tiba ada informasi anaknya masuk ke ajang kompetisi tersebut.
”Waktu saya di sana (Jerman) juga tidak tahu kapan Fahmi latihan bernyanyi, nggak tahu tempatnya di mana tahu-tahu berhasil,” ucap ibunya, Sri Kurmiati yang berporfesi sebagai tenaga pengajar IPS di SMP Negeri 02 Bantarbolang.
Kurmiati berharap, jika Allah memberi kesempatan, meminta yang terbaik untuk keluarga dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan kondisi seperti ini ibunya juga berharap Ami tidak jumawa.
”Kami berusaha untuk tidak pamer tetapi emang apa adanya. Insya Allah bukan orang per orang, tetapi manfaatnya untuk semua termasuk untuk Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarbolang, Pemalang,” terangnya.
Diketahui, Muhammad Fahmi pernah gagal mengikuti ajang tersebut pada 2019. Itulah yang membuatnya ingin terus memperbaiki kualitasnya sebagai penyanyi.
Kemudian, pada 2020 dan 2021, berbekal tekad dan latihan keras, dia pun mencoba peruntungannya lagi di ajang The Voice of Germany.
Namun, pada dua periode tersebut, Fahmi tidak mampu tembus sampai blind audition . Baru pada tahun ini Fahmi mampu kembali tembus sampai blind audition , bahkan mampu sampai membuat dua coach ingin memilihnya. (rid)
Juara The Voice of Germany asal Pemalang Diminta Tak Jumawa
Rabu 14-09-2022,17:00 WIB
Editor : Wawan Setiawan
Kategori :