Gunung Merapi Siaga, Masyarakat Diimbau Jauhi Daerah Potensi Bahaya

Senin 01-08-2022,08:00 WIB
Editor : Imron Rosadi

YOGYAKARTA (Disway Jogja) - Gunung Merapi masih terus mengeluarkan aktivitas kegempaan.

Pada pekan ini, 22-28 Juli 2022, tercatat aktivitas kegempaan gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu masih cukup tinggi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengungkapkan pada pekan ini Gunung Merapi meluncurkan 47 kali guguran lava ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan," ucap Agus dalam keterangannya.

BACA JUGA:SMA di Bantul Diduga Paksa Siswi Pakai Jilbab, Begini Kata Anggota Dewan

Akan tetapi, teramati adanya pertumbuhan pada kubah barat daya dan kubah tengah.

"Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.796.000 m3," katanya.

Intensitas curah hujan sebesar 0.11 milimeter per jam selama maksimal 60 menit di Pos Kaliurang pada 22 dan 23 Juli 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi pekan ini tercatat 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 19 kali gempa Fase Banyak (MP), 415 kali gempa Guguran (RF), 21 kali gempa Hembusan (DG), dan 4 kali gempa Tektonik (TT).

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, BPPTKG menyimpulkan bahwa Gunung Merapi masih berstatus level 3 atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

BACA JUGA:Mau ke Mana Kita Berakhir Pekan? Yuk Nikmati Indahnya Negeri di Atas Awan dari Bumi Makukuhan Temanggung

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di lereng Merapi. (*)

Kategori :