Sementara itu, kasus temuan potongan tubuh kembali ditemukan potongan lainnya oleh tim penyidik di Sungai Wonoboyo Bergas. Sekitar pukul 08.00, tim inafis menyusuri Sungai Wonoboyo Bergas yang jaraknya 10 kilometer dari Sungai Kretek.
Potongan tubuh yang membuat kekhawatiran warga Kabupaten Semarang tersebut saat ini sedang dilakukan tes DNA foreksik. Hal itu dilakukan karena sidik jari dari potongan tersebut sudah rusak.
Warga Kalongan, Agnes Restu, 57, yang mengetahui temuan tersebut mengaku waswas dan takut. Ibu dua anak itu tak menyangka ada orang tega memutilasi tubuh manusia.
”Tentu waswas, kalau yang ditemukan potongan tubuh hewan masih tidak apa-apa, ini manusia. Ya serem,” ungkapnya.
Ari Sutopo, 32, warga Bergas yang saat itu melintas melihat Tim Inafis sedang sibuk dengan bungkusan.
”Habis antar anak sekolah lihat kok ramai. Dengar-dengar lanjutan temuan potongan tubuh. Ini lokasi kedua. Pertama di Kalongan, ditemukan Minggu (24/7),” katanya.
Terpisah, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan, dugaan pelaku sudah diketahui. Namun, pihaknya belum membeberkan lebih lanjut terkait identitas. Pihaknya masih harus menyamakan potongan tubuh korban dengan hasil DNA.
”Alhamdulilah, sebelum 24 jam kami sudah ada titik terang terkait pelaku. Bagian lain juga sudah ditemukan oleh penyidik,” ungkapnya, Senin (25/7).
Yovan mengatakan, dalam penelusuran, polisi menemukan sejumlah potongan tubuh lain dan kepala. Detail temuan tersebut, dia akan menyampaikan saat jumpa pers yang rencana digelar, Selasa (26/7) oleh Kapolda Jateng.
”Belum bisa kami ungkapkan. Masih kita dalami. Ini masih kami pastikan juga, indentik tidak dengan bagian tubuh yang kemarin kita kirimkan ke RS Bhayangkara. Setiap potongan akan diuji diforensik akan dicocokan. Termasuk DNA dari terduga keluarga,” jelasnya. (yer)