Sebelum Meninggal, Brigadir Joshua Sampai Menangis Telepon Ibu, Vera Simanjuntak Ungkap Ada Ancaman Pembunuhan

Senin 25-07-2022,12:00 WIB
Editor : Imron Rosadi
Sebelum Meninggal, Brigadir Joshua Sampai Menangis Telepon Ibu, Vera Simanjuntak Ungkap Ada Ancaman Pembunuhan

JAKARTA (Disway Jogja) – Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua mendapatkan ancaman beberapa hari sebelum meninggal dunia.

Gara-gara ancaman itu, Bripda LL Hutabarat (adik Brigadir Joshua), diminta pindah dari tempat tugasnya di Mabes Polri ke Jambi.

Hal tersebut didiceritakan oleh Kuasa hukum keluarga Brigadir Joshua, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin menyebut Brigadir Joshua menangis saat menelepon ibunya. Ia mengaku diancam dan meminta agar adiknya segera dipindah dari Mabes Polri.

BACA JUGA:Komnas HAM Bakal Tanyakan ke Tim Forensik Polri Terkait Prosedur Autopsi Jenazah Brigadir Joshua Siang Ini

“Begitu berat ancaman yang diterima Josua sampai Josua dalam telepon itu menangis,” ujar Kamaruddin, dikutip Pojoksatu.id dari disway.id, Senin (23/7).

Menurut catatan pengacara, ancaman itu datang sejak bulan Juni. Sampai berhari-hari. Pun sampai sehari sebelum kematiannya.

Josua terus curhat mengenai ancaman itu ke ibunya. Baik lewat telepon maupun WA. Sampai sehari sebelum kematiannya Josua masih menelepon sang ibu.

Bahkan jam 10.58 tanggal 8 Juli itu Josua masih menelepon ibunya dari Magelang.

Dalam pembicaraan telepon terakhir itu Josua mengatakan segera berangkat dari Magelang ke Jakarta. Ia minta agar keluarga tidak menghubunginya. Kalau sang ibu mau menghubungi setelah tujuh jam kemudian saja.

Pagi itu Josua juga bicara dengan ibunya soal rencana kepergian Irjen Pol Ferdy Sambo ke Balige.

BACA JUGA:Tewasnya Brigadir Joshua: Susno Duadji Ungkap Satu Syarat Agar Kasus Terungkap Jelas

“Saya akan minta izin bapak untuk bisa ikut ke Balige,” ujar Josua seperti ditirukan pengacara.

Waktu ditelepon Joshua itu sang ibu lagi berada di Balige. Bersama suami dan dua putrinya. Yakni ke makam kakek-nenek Josua dari pihak ibu.

Dari Balige mereka menuju Padang Sidempuan. Perjalanan 6 jam. Ke makam kakek-nenek Josua dari pihak ayah.

Di Padang Sidempuanlah mereka menerima kabar Josua tewas.

Kesaksian Pacar Brigadir Joshua

Pacar Brigadir Joshua atau Brigadir J, Vera Simanjuntak mengatakan Brigadir J menerima ancaman pembunuhan. Ancaman itu terjadi seminggu sebelum Brigadir Joshua tewas.

Kesaksian kekasih Brigadir Joshua ini diungkap oleh pengacaranya, Ramos Hutabarat usai mendampingi Vera menjalani pemeriksaan di Polda Jambi, Minggu (24/7).

Ramos mengaku mendapat cerita langsung dari Vera terkait ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Joshua.

BACA JUGA:Kekasih Brigadir Joshua Ungkap Sempat Komunikasi Beberapa Menit Sebelum Almarhum Tewas

“Kalau untuk ceritanya itu (ancaman pembunuhan), jadi memang ada diceritakan, tetapi sejak kapannya itu ada sekitar satu minggu-an lah ada pembicaraan-pembicaraan yang memang mengarah ke sana,” kata Ramos Hutabarat kepada wartawan.

Ramos mengatakan percakapan terakhir antara Vera Simanjuntak dan Brigadir Josua terjadi pada Jumat (8/7) sekitar pukul 16.43 WIB.

Sementara klaim pihak kepolisian, Brigadir Joshua tewas ditembak Bharada E pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

“Terakhir percakapan itu pada pukul 16.43, hari Jumat tanggal 8 Juli,” ucap Ramos Hutabarat. (*)

Kategori :