Otopsi Ulang

Minggu 17-07-2022,07:35 WIB
Editor : M Sekhun

Gito Gati

Perguruan tinggi kita sdh banyak yang terpapar ajaran islam politik. Pun juga islam secara keseluruhan di muka bumi. Sehingga sekarang sdh tdk ada lagi ilmuwan muslim seperti eranya harun al-rasyid. Islam kita (juga termasuk di perguruan tinggi Indonesia) lebih memilih melaksanakan iman islam dengan cara memanjangkan jenggot, mencingkrangkan celana termasuk sunah poligami. Semoga kelak "islam nusantara" bisa menghasilkan umat islam patriotik dibidang ilmu pengetahuan. Amin

 

Agus Suryono

BIAYA PENELITIAN HAMPIR PASTI "MAHAL".. Mengapa..? Karena namanya juga penelitian, pasti di dalamnya ada "trial & error". Jika itu menyangkut ilmu murni, lembaga penelitian swasta kayak milik Prof Nidom, pasti lebih sulit mendapatkaj "pengembalian". Kalau penelitian "terapan", semoga hasilnya bisa "dibisniskan". Yang jelas, semangat menelitinya perlu diacungi jempol. Dan semoga lembaga yang "mendapatkan manfaat" dari penelitian "ilmu murni"nya, tergerak tuk bantu-bantu. Atau malah menggantinya seluruhnya. Dan semoga, setelah dikenalkan oleh Dusway ke publik, banyak "orderan" penelitian. Baik ilmu murni maupun terapan..

 

Agus Suryono

BAPAK CAPRES ABCDE.. KALAU bapak terpilih sebagai Presiden, apakah Bapak melihat perlunya peningkatan anggaran penelitian..? ++ Ya sudah pastilah.. APA yang pertama akan Bapak prioritaskan untuk diteliti..? ++ Kalau saya tidak terpilih, akan saya minta dilakukan penelitian, mengapa saya TIDAK terpilih. Sehingga pada PENCAPRESAN berikutnya, pemyebab kekalahan bisa diantisipasi.. NAH kalau Bapak terpilih..? Apa yang prioritas diteliti.. ++ Jika itu yang terjadi, maka akan saya perintahkan untuk diteliti, mengapa saya terpilih. Sehingga itu bisa menjadi referensi saat saya mencalonkan diri lagi. APA tidak ada prioritas penelitian yang sasarannya kemakmuran rakyat..? ++ Oh ada. Di penelitian di atas, akan saya minta disisipkan, berapa tarif "serangan fajar" yang optimal di Pemilu yad. Dirinci per propinsi..

 

Mirza Mirwan

Yang dimaksud Pak Agus mungkin penembakan Jayland Walker, 25, oleh polisi di Akron. Itu sudah terjadi dua minggu yang lalu. Tentang penembakan di kediaman Kadiv Provam Polri, memang lebih baik Pak Di tidak menulisnya dulu. Bukan soal sensitif atau tidak, melainkan karena duduk-soalnya belum jelas. Memang banyak kejanggalan dari keterangan polisi Senin yang lalu. Misalnya, seorang polisi dengan pangkat paling rendah pegang senjata semi otomatis, Glock 17. Lalu soal dekoder CCTV yang diganti sehari setelah penembakan, soal keterangan polisi yang baru diberikan tiga hari setelah penembakan, dan kejanggalan lainnya. Kita tunggu saja hasil investigasi tim yang diketuai Wakapolri. 

 

Agus Suryono

INFO BUAT ABAH.. Di media, ada berita penembakan lagi di US. Tepatnya Ohio. Penembakan dilakulan oleh Polisi. Terhadap seseorang yang dikejar oleh 8 (delapan) Polisi. Tetapi lari. Atau melarikan diri. Jumlah tembakan, sampai 46 (empat puluh enam) kali tembakan. Tetapi Abah jangan menulis tentang ini ya.. Lebih baik Abah menulis penembakan yang ada di negeri sendiri. Meski mungkin sensitif.. Saya yakin Abah punya tip n trick. Sebagai wartawan Disway paling senior.. Supaya tidak ada yang marah..

 

Johannes Kitono

Kategori :

Terkait

Sabtu 16-09-2023,04:58 WIB

Tercepat Unggul

Jumat 15-09-2023,05:00 WIB

Ruang 48

Kamis 14-09-2023,05:46 WIB

Hilirisasi Kristalina

Selasa 12-09-2023,05:16 WIB

Marcia Ann

Senin 11-09-2023,04:45 WIB

Boyongan Kapal