YOGYAKARTA (Disway jogja) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengenang sosok Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, sebagai sosok cendekiawan, intelektual, ulama kharismatik, sekaligus guru bangsa.
Menurut Erick Thohir, Buya Syafii memiliki jasa penting merekatkan kerukunan umat beragama melalui berbagai dialog antariman yang menjadi landasan penting bagi penerus bangsa.
"Sebagai cendekiawan, Buya Syafii Maarif mengajarkan dirinya agar memiliki cakrawala berpikir yang luas. Tidak berhenti di satu titik agar selalu mampu menawarkan solusi bagi masalah kekinian," kata Erick saat berziarah di makam Buya Syafii di Taman Makam Husnul Khatimah, Kulon Progo, Rabu (22/6).
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menuturkan pondasi kerukunan yang dibangun almarhum Buya Syafii adalah bekal untuk meneruskan tongkat estafet sekaligus mencari keseimbangan.
Erick mengaku mengenal Buya Syafii melalui beberapa pokok pemikirannya yang tertuang di Harian Republika.
Salah satu karya tulis Buya yang mempengaruhi cara berpikir Erick adalah artikel berjudul "Bangkit Secara Otentik" yang dimuat pada edisi 13 Januari 2004.
"Ketika saya masih menjadi direktur utama di Republika, Saya ingat masa-masa saat almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif giat menulis di kolom Resonansi milik koran Republika. Saya bahkan ingat tulisan pertama Buya di Republika edisi 13 Januari 2004, berjudul Bangkit Secara Otentik," kata dia.
Menurutnya, tulisan Buya Syafii soal kebangsaan dan kenegaraan itu masih relevan dengan situasi saat ini.
Sesuai pesan Buya, Erick mengaku ingin ikut berikhtiar menjadikan umat lebih berdaya. Menteri BUMN itu berencana membangunkan masjid di dekat lokasi pemakaman.
Erick tampak berziarah ke Taman Makam Husnul Khatimah, Kulon Progo bersama Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Komisaris Independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi, dan beberapa pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
Seusai berziarah, Erick Thohir mengatakan dia sengaja datang ke Yogyakarta untuk berkunjung ke makam Buya Syafii dan meneladani ketokohan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. (*)