Duh Kasihan! Gegara Harga Solar Naik Terus, Nasib 380 Nelayan Kapal Kecil di Tegal Kian Merana

Sabtu 04-06-2022,14:21 WIB
Reporter : Agus Wibowo
Editor : Wawan Setiawan

TEGAL (Disway Jogja) – Nasib 380 nelayan kecil yang menggunakan kapal ukuran di bawah 10 grosston (GT) di Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muarareja Kota Tegal kian merana setelah pemerintah menaikkan harga BBM jenis solar.

 

Sesuai Data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal disebutkan, saat ini terdapat lebih dari 500 kapal ukuran di bawah 10 GT bersandar di TPI Muarareja. Namun baru 120 kapal yang mendapatkan BBM solar subsidi.

 

"Sejak harga BBM solar naik, banyak nelayan kecil tercekik. Sebab antara modal operasional dengan pendapatan tidak sebanding," ungkap nelayan Muarareja, Ucok, 36, Sabtu (4/6).

 

Ia minta agar pemerintah atau KKP jangan menyamakan hasil tangkapan kapal nelayan kecil dengan nelayan besar yang bisa melaut berbulan-bulan. Sebab penghasilan nelayan kecil hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

 

"Nelayan kecil ibaratnya seperti Pedagang Kaki Lima (PKL). Berangkat setelah Subuh, pulang setelah Dzuhur. Hasilnya hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Ucok.

 

Ucok mengaku bingung dengan kebijakan pemerintah yang tidak pro nelayan kecil karena harga BBM solar terus naik. 

 

"Terakhir setelah Lebaran 2022, BBM solar naik hingga Rp16 ribu per liter. Padahal sebelumnya Rp15 ribu per liter. Kenaikkan tersebut jelas membuat nelayan kecil pusing," ungkapnya.

 

Ucok mencontohkan, pendapatan nelayan kecil saat ini dari penjualan hasil tangkapan berkisar Rp500 ribu sampai Rp700 ribu per hari. Namun untuk kebutuhan BBM solar harian satu jeriken atau 30 liter menghabiskan Rp480 ribu. 

 

"Belum lagi untuk perbekalan makanan. Setelah itu, sisanya baru dibagi untuk tiga nelayan yang ikut melaut dalam satu kapal. Jadi hasil penjualan harian diputar lagi. Paling banyak habis untuk BBM. Jika nelayan, apalagi Anak Buah Kapal (ABK), dapatnya hanya Rp40 ribu-Rp50 ribu per hari," jelasnya. 

 

Ucok menambahkan, para nelayan kecil mengetahui adanya bantuan BBM solar subsidi tapi hanya sebatas kabar saja. 

 

"Harapan kami, harga BBM solar kembali normal lagi. Biar kerja enak dan penghasilan harian untuk makan bertambah," ungkapnya. 

 

Hal senada dikatakan nelayan lain, Tarmo, 70. Menurutnya, kenaikkan harga BBM solar sangat berdampak bagi nelayan kecil.  Terlebih ia bukan pemilik kapal. Hanya ABK. 

 

"Apalagi kondisi sekarang, harga ikan sedang tidak stabil. Kadang naik, kadang turun," katanya. 

 

Tarmo berharap, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa menyejahterakan nelayan kecil. Karena bagaimanapun penghasilan nelayan kecil tidak banyak.  (gus)

Kategori :