Luar Biasa, Sehari Kasus Aktif Covid-19 di Sleman Turun dari 1.601 Menjadi 45 Kasus

Jumat 22-04-2022,00:08 WIB
Editor : Imron Rosadi

SLEMAN (Disway Jogja) - Perkembangan mengejutkan terjadi untuk kasus positif Covid-19 di Sleman. Per 20 April 2022, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 45 orang. Padahal sehari sebelumnya yakni 19 April, kasus Covid-19 masih 1.601 orang.

Namun setelah ditelisik, penurunan drastis kasus positif Covid-19 ini, ternyata dipengaruhi oleh keterlambatan melakukan update data.

"Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memang mengkritisi kabupaten/kota di DIY dan mungkin daerah lain agar mengupdate data pasien Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, Kamis (21/4/2022). 

Khamidah mengatakan,  penurunan jumlah warga yang positif Covid-19 dari ribuan orang menjadi hanya puluhan adalah hasil dari pemutakhiran data.

"Ternyata banyak pasien yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah dinyatakan sembuh namun belum diupdate datanya dalam sistem," katanya memberi penjelasan.

Sebelumnya, Dinkes masih menggunakan standar kesembuhan pasien selama 10 hari dan belum menyesuaikan dengan aplikasi Peduli lindungi. Ternyata banyak yang sudah sembuh dengan swab sebelum 10 hari.

Di sisi lain, penularan kasus Covid-19 di Sleman hingga kini terus berlanjut. Satgas Covid-19 Sleman melaporkan, jika kasus-kasus baru  berkisar satuan hingga belasan kasus saja setiap hari. Meskipun berdasarkan peta epidemologi Covid-19 terbaru, per 17 April 2022, dua kalurahan (2,3%) dari 86 kalurahan di Kabupaten Sleman kembali masuk zona merah.

Meski begitu, kalurahan yang masuk zona hijau bertambah secara signifikan dari sebelumnya 9 kalurahan (10,5%) saat ini bertambah menjadi 30 kalurahan (34,9%). Adapun jumlah kalurahan yang masuk zona kuning berkurang dari sebelumnya 70 kalurahan (81,4%) saat ini hanya tersisa 48 kalurahan (55,8%).

Sementara kalurahan zona oranye hanya turun 1 kalurahan, dari sebelumnya 7 kalurahan (8,1%) menjadi 6 kalurahan saja (7%).

"Peta zonasi Covid-19 tingkat kalurahan ini bersifat dinamis dan diterbitkan secara berkala tergantung dari banyak tidaknya kasus penularan di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama.

Cahya menjelaskan secara umum kasus penularan virus Corona di Sleman terus melandai. Meski begitu, katanya, Dinkes tetap mewaspadai potensi munculnya gelombang ketiga yang menurut sejumlah pengamat bisa muncul pada akhir tahun ini. 

"Strateginya dengan tetap memperkuat prokes, percepatan vakasinasi dengan kegiatan jemput bola, nanti yang melakukan Puskesmas. Selain itu, kami juga selalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Cahya.

Cahya mengatakan, penurunan level PPKM memang berdampak pada pelonggaran aktivitas masyarakat. Pelonggaran tersebut katanya berdampak pada mobilitas masyarakat. Dinkes juga selalu mengingatkan Satgas mulai tingkat kapanewon hingga level terbawah untuk selalu mewaspadai potensi penularan kasus baru.

"Kami ingatkan kembali masyarakat patuhi prokes secara ketat. Yang belum booster segera booster dan tetap pakai masker untuk mencegah terjadinya cluster," kata Cahya. (wrj)

Tags :
Kategori :

Terkait