“Kearifan lokal menjadi inspirasi desain eksterior maupun interior dalam mengembangkan desain prasarana transportasi termasuk melibatkan karya seni dari seniman dalam negeri,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelum menjadi Menhub, Budi Karya Sumadi pernah memimpin di PT Pembangunan Jaya yang ikut serta dalam pembangunan kota batu Bintaro Jaya. Lalu ia memimpin Puri Jaya Tangerang dan Puri Jaya Surabaya dan salah satu proyek yang berkesan baginya adalah mengubah lapangan golf menjadi ecopark, sebuah taman wisata rakyat.
Selanjutnya saat bekerja di Jakarta Propertindo, proyek yang dikerjakan adalah melakukan normalisasi dan revitalisasi Waduk Pluit dan Ria Rio yang merupakan salah satu pengendali banjir di DKI Jakarta.
“Saat ini, kedua waduk tersebut dapat bermanfaat sebagai jalur hijau, tempat rekreasi warga sekitar disamping sebagai pengendali banjir,” katanya.
Di Angkasa Pura II, kata Budi, proyek yang diselesaikan yakni percepatan pembangunan terminal 3 Soekarno Hatta sekaligus pembangunan skytrain pertama di Indonesia, disamping melakukan restrukturisasi kepemilikan di lapangan golf dan hotel kepada Angkasa Pura II.
Dalam acara penganugerahan gelar Doktor Kehormatan ini dihadiri beberapa pejabat diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel. Kepada wartawan, Ganjar mengaku senang selaku sahabat dan kolega di organisasi Kagama mendapat anugerah doktor kehormatan.
“Saya sangat senang, sebagai teman, dedikasi beliau sangat luar biasa. Orangnya low profile, ternyata mampu mengerjakan pekerjaan segede itu (Kemenhub),” katanya. (war)
Editor: Wawan Setiawan