Pesona Edukasi Alam Nusantara Melacak Jejak Sejarah Vulkanik di Batu Angus Ternate
Batu Angus--
diswayjogja.id – Kekayaan alam Indonesia Timur tidak pernah berhenti menyuguhkan kejutan, baik dari bentang alam vulkanik yang dramatis maupun keanekaragaman hayati bawah laut yang kritis. Di Kota Ternate, Maluku Utara, terdapat sebuah lokasi unik yang menjadi saksi bisu kekuatan alam, yaitu Laut Batu Angus. Destinasi ini terletak di lereng barat Gunung Gamalama, menawarkan pemandangan sisa-sisa letusan purba yang kini bertransformasi menjadi area wisata yang memadukan elemen edukasi, petualangan, dan rekreasi bagi para pengunjung.
Keberadaan Laut Batu Angus bukan sekadar daya tarik visual, melainkan juga sebuah artefak geologis yang bernilai sejarah tinggi. Jejak letusan Gunung Gamalama pada abad ke-17 terekam jelas dalam tumpukan batuan hitam yang membeku, memberikan pelajaran berharga tentang sejarah geologi wilayah tersebut. Kawasan ini memungkinkan wisatawan untuk melakukan perjalanan waktu, menyaksikan bagaimana api dan magma telah membentuk lanskap Ternate yang kita kenal saat ini. Pemerintah daerah melihat potensi besar ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai warisan alam dan vulkanisme.
Sementara Ternate berfokus pada warisan vulkaniknya, di bagian lain Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Tolitoli, muncul sebuah inisiatif penting yang berjuang menyelamatkan ekosistem laut. Inisiatif ini berwujud Konservasi Kima, sebuah upaya edukatif yang bertekad melindungi biota laut krusial yang menghadapi ancaman kepunahan serius. Kima, sejenis kerang raksasa, merupakan indikator kesehatan terumbu karang dan memiliki peran fundamental dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut tropis.
Rangkaian berita ini akan membawa kita menyelami dua narasi yang berbeda namun sama-sama penting: pertama, pesona edukasi dari sisa erupsi Gunung Gamalama di Ternate, dan kedua, perjuangan konservasi yang dilakukan secara mandiri untuk menyelamatkan Kima di Tolitoli. Kedua wilayah ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan wisata berbasis pendidikan dan penelitian, yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga memperkaya pengetahuan dan kepedulian terhadap lingkungan.
BACA JUGA : Cita Rasa Turun Temurun, Simak 4 Ragam Kuliner Menarik dari Ternate Paling Segar dan Kaya Rempah
BACA JUGA : 5 Rekomendasi Kuliner Enak Khas Ternate Wajib Dicoba saat Sedang Berlibur, Simak Lengkapnya Disini
Mengupas Tuntas Kisah Batu Angus dan Konservasi Kima
Batu Angus
Laut Batu Angus di Ternate Barat merupakan bukti nyata dari aktivitas vulkanik dahsyat Gunung Gamalama. Struktur batuan hitam yang mendominasi kawasan ini adalah hasil dari aliran lava yang membeku setelah erupsi besar pada abad ke-17, khususnya letusan yang tercatat pada tahun 1773. Batuan beku ini menciptakan lanskap yang unik, di mana material vulkanik yang gelap berhadapan langsung dengan birunya laut.
Kawasan ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang spektakuler, tetapi juga membuka peluang bagi wisatawan untuk melakukan pendakian ringan (trekking) di area barat. Dari ketinggian tertentu, pengunjung dapat menikmati panorama keseluruhan Kota Ternate, termasuk garis pantai dan bangunan-bangunan kota, dengan latar belakang Laut Halmahera. Selain itu, bagian bawah Batu Angus juga mencakup pesisir pantai Kulaba, yang memungkinkan wisatawan untuk menikmati suasana laut yang tenang.
Penetapan sebagai Geoheritage untuk Pendidikan dan Penelitian
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rustam Pandjab Mahli, menegaskan bahwa sisa-sisa erupsi Gunung Gamalama yang membentuk Batu Angus merupakan rekaman ilmiah yang sangat berharga. Kawasan wisata ini memiliki nilai warisan geologis (geoheritage) yang menjadikannya sarana ideal untuk pendidikan dan penelitian. Konsep geoheritage ini menekankan pentingnya situs geologi sebagai sumber informasi tentang sejarah bumi.
Potensi edukasi ini mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat. Melalui keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada tahun 2025 ditetapkanlah warisan geologi Kota Ternate. Penetapan ini memberikan landasan hukum dan dorongan untuk pengembangan warisan geologi menjadi kawasan multifungsi, mencakup aspek pariwisata, pendidikan, dan penelitian ilmiah. Hal ini diharapkan dapat menarik peneliti dan akademisi untuk lebih mendalami fenomena geologi di Ternate.
BACA JUGA : Rekomendasi Wisata Terpopuler di Kediri, Pesona Alam Hingga Sejarah dengan Pengalaman Beragam
BACA JUGA : Ikonik Bersejarah! Mari Jelajahi Wisata Hits Bengkulu 2025, Dijamin Bikin Nyaman dan Pasti Betah
Konservasi Kima Tolitoli
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: