Dari Ontel ke Listrik: 45 Tahun Nordi Mengayuh Becak, Kini Lebih Ringan di Usia Senja

BANTUL, diswayjogja.id - Di antara deru kendaraan dan arus wisata yang tak pernah benar-benar berhenti di Bantul, Nordi mengayuh hidupnya pelan tapi konsisten. 

Lelaki berusia lanjut itu sudah 45 tahun menarik becak, pekerjaan yang ia mulai sejak 1980 dan tak pernah benar-benar ia tinggalkan.

Wajahnya tenang saat duduk di atas becak listrik yang kini ia terima. 

Ada perubahan besar di bawah kakinya, bukan lagi kayuhan berat becak ontel, melainkan tarikan mesin yang lebih ramah bagi tubuh yang tak lagi muda. 

Namun perjalanan panjang Nordi sebagai penarik becak tak bisa disederhanakan hanya pada perubahan teknologi.

BACA JUGA : Becak Listrik vs Bentor, DPRD DIY Nilai Transportasi Lama Tak Penuhi Standar

BACA JUGA : Sri Sultan Uji Coba Becak Listrik, Tegaskan Bentor Akan Dihapus dan Dimusnahkan

“Sekitar itu. Tahun 1980 saya mulai narik becak,” katanya, mengenang awal perjalanannya di jalanan Bantul.

Selama puluhan tahun, tubuhnya terbiasa menghadapi tanjakan, panas, hujan, dan beban penumpang yang tak jarang melebihi kemampuan fisik. 

Becak ontel, baginya, adalah kerja keras yang mengandalkan tenaga murni. Setiap kayuhan adalah hitungan napas, setiap perjalanan adalah ujian stamina.

Kini, dengan becak listrik, beban itu terasa berbeda. Bukan berarti tanpa tantangan, tetapi lebih bersahabat bagi usia yang tak lagi muda.

“Lebih enak yang ini, tapi sebenarnya nggak banyak bergerak. Kalau yang ontel itu berat, apalagi kalau narik penumpang. Kalau yang ini kan cuma jalanin,” ucapnya, sambil tersenyum kecil.

BACA JUGA : Penertiban Bentor di Yogyakarta, Pemda DIY Percepat Program Becak Kayuh Tenaga Alternatif

BACA JUGA : Lansia Meninggal Mendadak di Toilet Pasar Imogiri Bantul, Diduga Karena Sakit

Sumber: