Penertiban Bentor di Yogyakarta, Pemda DIY Percepat Program Becak Kayuh Tenaga Alternatif
Ni Made Dwi Panti Indrayanti saat dilantik oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Sekda DIY, Selasa (16/9/2025) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.--Dok. Pemda DIY
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) bakal melakukan langkah penertiban terhadap keberadaan becak motor (bentor) yang kini jumlahnya dinilai telah melebihi kapasitas kebutuhan.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyebut upaya ini dilakukan tidak hanya demi menjaga ketertiban lalu lintas dan kenyamanan masyarakat, tetapi juga untuk menjamin keamanan konsumen serta estetika kawasan wisata, seperti Malioboro.
“Bukan bermaksud menghilangkan pekerjaan mereka, tapi menata. Ini beda ya. Penataan ini bisa soal modanya, layanannya maupun jumlahnya. Karena kalau sudah over seperti saat ini, tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan, akan semrawut,” ujar Made di Bangsal Wiyatapraja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (10/10/2025).
Menurut Made, berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19, terdapat sekitar 2.000 bentor beroperasi di wilayah DIY. Namun, angka tersebut diyakini telah meningkat hingga saat ini.
BACA JUGA : Jadi Daya Tarik Wisata, 90 Becak Listrik Dihadirkan di Kawasan Malioboro
BACA JUGA : Dukung Gerakan Ramah Lingkungan, Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik di Yogyakarta
“Semua kawasan, termasuk Malioboro, tentu punya kapasitas kendaraan, termasuk becak. Kapasitas itu bukan hanya untuk bentor, tetapi juga becak kayuh dan becak kayuh bertenaga alternatif. Maka, penataan perlu dilakukan agar semuanya tetap tertib dan nyaman,” jelasnya.
Made menambahkan, penataan yang dilakukan Pemda DIY bukan tanpa solusi. Salah satu langkah konkret yang sedang dikembangkan adalah pengadaan becak kayuh bertenaga alternatif sebagai opsi ramah lingkungan dan berteknologi ringan untuk menggantikan bentor.
“Saat ini sudah ada 90 unit becak kayuh bertenaga alternatif, dan jumlahnya akan terus kami tingkatkan. Namun, jangan diartikan bahwa dengan adanya program ini, jumlah bentor bisa ditambah,” tegasnya.
Program ini, kata Made, telah diupayakan sejak tahun 2020 sebagai bagian dari transformasi moda transportasi lokal yang lebih hijau dan efisien.
BACA JUGA : Jaga Eksistensi Kendaraan Tradisional, Pemda DIY Serahkan 50 Becak Kayuh Bertenaga Alternatif Listrik
BACA JUGA : Dorong Penurunan Emisi, Pemda DIY Luncurkan 50 Unit Becak Kayuh Bertenaga Alternatif
Becak kayuh bertenaga alternatif diharapkan dapat menjadi solusi agar para pengemudi becak tetap bekerja tanpa beban fisik berat.
“Tidak semua pengemudi bentor itu ber-KTP DIY, ini juga menjadi tantangan tersendiri. Tapi kami tetap berupaya agar penataan berjalan dengan adil dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: