Gubernur Yogyakarta Lantik 6 Pimpinan Tinggi Pratama yang Baru, Upaya Regenerasi Birokrasi
Gubernur DIY lantik 6 Pimpinan Tinggi Pratama dalam rangka regenerasi birokrasi-Foto by Kumparan-
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, untuk mengisi jabatan strategis di lingkungan Pemerintah Daerah Yogyakarta, merefleksikan proses regenerasi birokrasi.
Momentum ini kian bermakna, karena untuk pertama kalinya pejabat yang dilantik merupakan buah dari implementasi sistem manajemen talenta.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan hal demikian usai melantik dan mengambil sumpah jabatan 6 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Jumat (13/12) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Pelantikan ini turut disaksikan Wagub DIY, Sekda DIY, jajaran Kepala OPD DIY, dan Forkopimda DIY.
BACA JUGA : Tingkatkan Efisiensi dan Penghematan, Pemerintah Yogyakarta Sudah Terima Alokasi APBN untuk Tahun 2025
BACA JUGA : Kunjungan Wisman ke Yogyakarta Menurun, Asita DIY Gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa
Dalam fase kepemimpinan, khususnya di lingkungan Pemda DIY, secara filosofis Sri Sultan menyebut, pemimpin setidaknya harus memahami konteks dasar budaya, yaitu cipta, rasa, karsa.
Konsep ini dikenal pula sebagai falsafah Tridaya, yaitu tiga daya utama mencakup pikiran, hati, dan tekad semangat.
“Cipta adalah wujud pikiran berupa pengetahuan, wawasan, logika, hingga imajinasi yang mencipta gagasan dan inspirasi. Ia adalah ruang, di mana logika dan kreativitas bertemu membentuk rancangan masa depan yang menggerakkan peradaban. Rasa berakar pada hati, melibatkan perasaan terdalam ketulusan, kecintaan, dan moralitas. Di sinilah nurani membimbing langkah manusia, agar senantiasa berpijak pada kearifan dan kebajikan. Sementara itu, Karsa adalah tekat, niat, dan semangat, yang memupuk keberanian untuk bertindak,” ungkap Sri Sultan.
Sri Sultan mengatakan, produk kepemimpinan berbasis manajemen talenta, akan menjadi ekosistem birokrasi yang berpikir dan bekerja, berlandaskan budaya kerja seorang 'Satriya'.
BACA JUGA : Pemda DIY Pastikan Beri Sanksi Pangkalan Gas 3 Kg yang Menjual Lebih dari Rp18 Ribu
BACA JUGA : Pengelolaan Sampah ITF Bawuran Ditargetkan Tuntas Akhir Januari, Siap Beroperasi Februari 2025
Menjadilah mereka menyatu, sebagai agen dan pencipta perubahan sejati. Dan di tangan mereka pula, kesejahteraan rakyat Yogyakarta ini dipertaruhkan.
Tantangan ke Depan Pejabat Pratama
Akhirnya, bagaimana menerapkan keistimewaan DIY, dan menjabarkannya secara jelas, agar menjadi sebuah gerakan kebudayaan masyarakat, adalah tantangan-tantangan ke depan yang harus ‘diejawantah’ oleh Pejabat Pratama. Itulah pokok-pokok visi, misi, dan pesan yang disampaikan oleh Sri Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id