Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Pakai Skincare Sampai Kosmetik

Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Pakai Skincare Sampai Kosmetik

Alasan Hamil tidak boleh pakai skincare-pinterest.com-

diswayjogja.id – Di balik gemerlap rak-rak supermarket dan toko kosmetik, tersimpan sebuah bahan kimia bernama paraben yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Paraben adalah senyawa kimia buatan yang sangat umum digunakan sebagai pengawet.

Keberadaannya tersebar luas, mulai dari produk kecantikan dan farmasi hingga makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Berkat sifatnya yang efektif dalam mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, paraben telah menjadi salah satu pahlawan tak terlihat yang memastikan produk-produk tersebut tetap aman dan memiliki masa simpan yang panjang.

Pasta gigi, kosmetik, pelembap, sampo, parfum, lotion, dan bahkan krim cukur adalah beberapa dari sekian banyak produk yang seringkali mengandung paraben. Sebuah laporan dari Fairhaven Health bahkan mencatat bahwa jejak zat ini ditemukan pada peralatan rumah tangga yang tercampur dengan debu, menunjukkan seberapa luas penyebarannya dalam lingkungan kita. Paraben memiliki beberapa jenis yang paling umum, antara lain metilparaben, etilparaben, propilparaben, dan butylparaben, yang masing-masing digunakan dalam formulasi produk yang berbeda.

Selama bertahun-tahun, paraben dianggap sebagai bahan yang aman dan disetujui oleh lembaga regulasi seperti Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat untuk digunakan dalam berbagai produk. Namun, pandangan tersebut mulai bergeser dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai pihak, termasuk para ilmuwan dan aktivis kesehatan, mulai meragukan keamanannya. Mereka mengaitkan penggunaan produk yang mengandung paraben dengan berbagai risiko kesehatan, dari potensi peningkatan risiko kanker hingga masalah kesuburan.

Fenomena ini mendorong banyak konsumen untuk lebih cermat dalam memilih produk, memunculkan tren paraben-free atau bebas paraben di industri kecantikan dan perawatan diri. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu paraben, mengapa keamanannya dipertanyakan, serta bagaimana potensi dampaknya, terutama pada kelompok yang rentan seperti ibu hamil dan bayi. Dengan demikian, kita bisa menjadi konsumen yang lebih cerdas dan berhati-hati dalam memilih produk yang aman untuk diri sendiri dan keluarga.

BACA JUGA : Referensi Model Celana Untuk Wanita Hijab 2025, Modis Dan Kekinian Wajib Dimiliki Para Hijabers

BACA JUGA : Padu Padan Gaya Fashion Casual Hijab Wanita Gemuk, Tampil Modis Kekinian Agar Lebih Percaya Diri

Mengenal Paraben

Paraben telah lama menjadi pilihan utama bagi produsen karena kemampuannya yang luar biasa sebagai pengawet. Fungsi utamanya adalah menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya seperti jamur dan bakteri yang bisa merusak produk. Tanpa pengawet, produk yang mengandung air, seperti krim atau lotion, akan cepat ditumbuhi mikroba dan menjadi tidak layak pakai. Paraben mampu menjaga kualitas dan integritas produk selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sehingga produsen bisa memasarkannya dengan lebih efisien dan konsumen mendapatkan produk yang aman dari kontaminasi.

Mengganggu Hormon dan Kesuburan

Meskipun telah lama diberi label aman, gelombang keraguan terhadap paraben mulai muncul ketika beberapa penelitian awal menemukan adanya potensi zat ini dalam meniru hormon alami tubuh. Natural Resources Defense Council (CDC), salah satu lembaga riset terkemuka, menyebutkan bahwa paraben dapat bertindak layaknya estrogen, hormon reproduksi pada wanita, dalam sistem tubuh. Kemampuan ini menjadikan paraben sebagai pengganggu endokrin atau endocrine disruptor, yaitu zat kimia yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.

Dampak dari gangguan hormon ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama terkait dengan kesehatan reproduksi pria. Beberapa penelitian mengaitkan paparan paraben dengan kerusakan DNA sperma, yang berpotensi menyebabkan masalah ketidaksuburan. Dalam sebuah studi yang mendalam, para peneliti menemukan bahwa paraben memiliki kemampuan untuk memengaruhi fungsi testosteron pada pria. Meskipun demikian, para ilmuwan masih terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk memahami seberapa serius dan masif dampak yang ditimbulkan oleh paraben ini. Statusnya saat ini masih berada di "zona abu-abu," di mana bukti-bukti yang ada cukup kuat untuk menimbulkan kekhawatiran, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mencapai kesimpulan yang definitif.

BACA JUGA : Bumil Hati-hati! Sebaiknya Hindari Kandungan Skincare Ini

BACA JUGA : Perempuan Harus Berhati-hati Terhadap Pemakaian Skincare! Ini Dia Dampak Negatif di Dalam Pemakaian Skincare

Kekhawatiran Khusus untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Janin

Potensi bahaya paraben menjadi lebih mengkhawatirkan ketika dikaitkan dengan kelompok yang sangat rentan, yaitu ibu hamil dan bayi yang masih dalam kandungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben memiliki kemampuan untuk menembus plasenta dan memengaruhi pertumbuhan janin. Studi yang diterbitkan oleh Fairhaven Health bahkan menemukan hubungan antara kadar paraben yang tinggi pada ibu hamil dengan peningkatan risiko melahirkan secara prematur. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan produk yang digunakan oleh ibu hamil selama masa kehamilan.

Jennifer Sass, seorang ilmuwan dan dosen dari Universitas George Washington, menjelaskan mengapa paparan kimia sangat berbahaya bagi janin. Ia mengatakan bahwa bayi dalam kandungan, hingga setelah lahir, memiliki sistem tubuh yang sangat penting, seperti sistem reproduksi, kekebalan, dan saraf, yang sedang dalam tahap kritis perkembangan. Berbagai nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu sangat berperan dalam memelihara sistem tersebut, namun sayangnya, berbagai bahan kimia berbahaya juga dapat mengikuti jalur yang sama. "Janin akan menyerap berbagai hal yang terpapar di lingkungannya untuk membuat blok bangunan sel, tulang, dan apapun yang akan tumbuh," ujar Sass, dikutip dari laman resmi CDC.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: