Dukung Gerakan Ramah Lingkungan, Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik di Yogyakarta

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mengemudikan becak listrik (betrik) 1912 dengan duduk di bangku penumpang yaitu Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto. Betrik 1912 diluncurkan oleh MPM PP Muhammadiyah pada Sabtu (14/3/2025). --Dok. PP Muhammadiyah
YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan becak listrik (betrik) 1912 di halaman SM Tower Malioboro Yogyakarta, Sabtu (15/3/2025).
Betrik tersebut diberdayakan oleh Paguyuban Abang Becak KH. Ahmad Dahlan (Pabelan).
Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, mengapresiasi gerakan program kolaboratif antara PP Muhammadiyah dan dukungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berada di Yogyakarta, sekaligus momentum pada bulan Ramadan yang penuh kepedulian, sehingga MPM bisa berkontribusi kepada masyarakat tingkat bawah, dhuafa, dan mustadh'afin (kaum lemah).
“Ini dilakukan oleh MPM saya rasa bukan hanya kepada pengemudi becak saja. Tetapi juga kepada banyak hal, termasuk kepada pemulung sampah, kepada difabel,” ujar Agung.
Tentang kolaborasi yang melintas batas, Agung menjelaskan bahwa Muhammadiyah di satu sisi juga sebagai medioker yang menghubungkan antara kelompok aghniya (orang mampu) dengan kelompok dhuafa - mustadh’afin.
BACA JUGA : LSB PP Muhammadiyah Produksi Film Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia
BACA JUGA : Sambut Ramadan 1446 Hijriah, 10 Pesan Muhammadiyah agar Puasa Hadirkan Pencerahan
Agung berharap peluncuran Pabelan Betrik 1912 oleh MPM ini selain memberikan dampak ekonomi kelompok Pabelan Betrik 1912 juga menjadi gerakan promosi transportasi ramah lingkungan.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menjelaskan kelompok dampingan Pabelan ini adalah transformasi dari yang sebelumnya sudah dibentuk oleh MPM PP Muhammadiyah.
“Kalau sebelumnya sudah ada Pabelan, tetapi masih dalam odel gayuh, kita akan mulai mentrasnformasikan dengan becak listrik. Oleh karena itu kami mengajak ke teman-teman Pabelan yang hari ini masih menggunakan bentor, nanti secara bertahap bersama-sama kita bermigrasi,” jelasnya.
Dipilihnya becak listrik, menjadi penguat identitas Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan, sekaligus kota Muhammadiyah. Oleh karena itu, ke depan Pabelan Betrik 1912 bisa berkolaborasi untuk menyediakan city tour ke situs-situs bersejarah Kota Yogyakarta dan Muhammadiyah.
BACA JUGA : Rektor UMY Achmad Nurmandi: Sebagai Ibukota Muhammadiyah, Harus Punya Pendidikan Tinggi Berkualitas
BACA JUGA : Dari Pemulung Menjadi Pengolah Sampah, Muhammadiyah Gandeng Kelompok Pemulung Mardiko di Bantul
Di sisi lain Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muchlas MT menjelaskan Betrik 1912 ini hasil dari salah satu riset hilirisasi yang dilakukan oleh UAD sejak 2018 yang bekerja sama dengan Pemkot Yogyakarta dan Dinas Perhubungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: