Sidak Takjil Kampung Ramadan Jogokariyan, Dinkes Kota Yogyakarta Pastikan Bebas Bahan Berbahaya

Sidak Takjil Kampung Ramadan Jogokariyan, Dinkes Kota Yogyakarta Pastikan Bebas Bahan Berbahaya

Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, mengambil sampel makanan takjil di Pasar Ramadan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Rabu (12/3/2025), untuk memastikan bebas dari bahan berbahaya. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Untuk memastikan makanan takjil bebas dari bahan berbahaya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melakukan uji sampel makanan di Kampung Ramadan Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Rabu (13/3/2025).

Dalam pengawasan tersebut, Dinkes Kota Yogyakarta menggandeng Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Eko Rahmadi menjelaskan Kampung Ramadan Jogokarian diharapkan bisa menyajikan makanan yang aman untuk masyarakat. Pihaknya mengambil belasan makanan dan minuman takjil yang diuji apakah terdapat kandungan pewarna atau pengawet berbahaya.

"Kita ambil sampling makanan kemudian kita uji di sini dan alhamdulillah ini hasil ujinya bagus dan terus kita edukasi masyarakat untuk menjual makanan-makanan yang aman," ujarnya.

Pihaknya berharap jangan sampai cemaran kimia termasuk bahan borak atau formalin masuk ke pangan, sehingga semakin produk pangannya bergisi, maka harus semakin teliti dengan pangan tersebut agar tetap aman dikonsumsi. 

BACA JUGA : Pastikan Takjil Aman, BBPOM Yogyakarta Sidak di Pasar Ramadan Berbah

BACA JUGA : Wujud Cinta dan Perhatian, Komunitas Katolisitas Gereja Pugeran Yogyakarta Bagikan Takjil Ramadan

"Harapan dengan puasa ini masyarakat bisa tetap menjaga kesehatan, yang ingin dikonsumsi ya makanan-makanan yang sehat dan bergizi. Menyesuaikan dengan kondisi tubuh atau kondisi kesehatannya, insyaAllah tetap sehat dan ibadah puasanya tetap bisa dijalankan dengan baik,"  jelasnya.

Pengawas Farmasi dan Makanan BBPOM di Yogyakarta, Dwi Nugroho, mengatakan dalam pengecekan tersebut, petugas mengambil sampel makanan yang diduga mengandung pengawet seperti formalin dan pewarna terlarang Rodhamin B dan Metanil Yellow.

"Hari ini, ada 16 sampel makanan yang diuji secara cepat menggunakan tes kit dan hasilnya memenuhi syarat, tidak ada kandungan berbahaya," ujarnya.

Menurutnya, jika kedapatan ada makanan yang mengandung bahan berbahaya, BBPOM Yogyakarta akan berkordinasi dengan Dinkes DIY dan Disperindag DIY untuk melakukan pembinaan dengan para penjual makanan itu. 

BACA JUGA : Dinkes Sleman Uji Takjil, Dari 19 Sampel Tidak Ditemukan Makanan Berbahaya

BACA JUGA : UMY Bagikan 4.000 Takjil secara Drive Thru selama Ramadan

"Kami nanti tetap koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi dengan Disperindag. Kita pembinaan ke penjualnya. Kita berikan edukasi dan tetap kita mengedepankan pembinaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: