Kelola Sampah Dari Dapur Sehat Program MBG, Gunungkidul Siapkan TPS3R Tawarsari

Menu makan bergizi gratis, Gunungkidul Siapkan TPS3R Tawarsari untuk mengelola sampah dari MBG-jogja.tribunnews.com-
Salah satunya akan berkoordinasi dengan sekolah penggiat adiwiyata atau HPAI (himpunan penggiat adiwiyata Indonesia) Kabupaten Gunungkidul.
“Kalau yang disekolah ini kan rentannya makanan sisa yang tidak habis. Jadi, rencana jika ada sisa sampah makan di sekolah bisa diubah menjadi pupuk kompos. Tentunya, nanti akan kami lakukan pendampingan ke sekolah-sekolah dengan melibatkan penggiat Adiwiyata tadi,” paparnya.
BACA JUGA : Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan
BACA JUGA : Kadinkes Brebes dan Puskesmas Blusukan ke TPS, Jamin Kesehatan Petugas KPPS Gelar Pilkada Serentak 2024
Sementara di sisi lain, Harry mengaku masih ada kendala terkait terbatasnya jumlah TPS3R di Gunungkidul.
Pasalnya, dicanangkan dapur sehat akan dibangun sebanyak 40 unit di seluruh Kapanewon Gunungkidul.
“Saat ini, kan dapur sehat baru ada di dua lokasi yakni Wonosari dan Tepus. Lokasi ini masih memungkinkan untuk pengelolaannya di TPS3R Tawarsari. Yang kami khawatirkan ketika nanti semua dapur sehat beroperasi terutama yang jauh dari TPS3R, sebab belum semua kapanewon memiliki TPS3R baru ada 21 titik. Ini yang akan kami pertimbangkan apakah akan menggaet bank sampah atau memberdayakan masyarakat setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Wonosari Joko Widiyanto mengaku siap jika ada pendampingan terkait pengelolaan sampah sisa makanan program MBG.
BACA JUGA : Soal Sampah di Malioboro Capai 1 Ton, Sultan HB X Duga Makanan Dibawa dari Luar
BACA JUGA : Potensi Sampah Sisa MBG, DLH Sleman Siapkan Mitigasi Pengelolaan Sampah
“Sebagai, salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project program MBG kami siap jika ada pendampingan terkait hal tersebut,” tutur dia.
Namun lebih jauh, dia mengatakan akan mengimbau kepada muridnya agar menghabiskan makanan dengan baik.
“Kalau bisa jangan ada yang tersisa, itu jadi imbauan kami untuk para peserta didik. Lagi pula, semisalnya pada pagi hari makanan yang disajikan tidak habis, anak-anak bisa menyimpannya dulu, kemudian dilanjutkan makan pada istirahat selanjutnya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com