Indeks Harga Konsumen Kota Tegal Alami Deflasi Akibat Diskon Tarif Listrik, Begini Penjelasan KpwBI Tegal

DISKUSI - Kepala KPwBI Tegal Bimala (tengah berjilbab-red) berdiskusi dengan awak media usai mengikuti zoom meeting penyebab Indeks Harga Konsumen Kota Tegal mengalami deflasi di Kantornya, Senin 17 Februari 2025.-Syamsul Falaq/ RATEG-
Lebih lanjut Bimala menyampaikan, terkait informasi bencana banjir yang melanda lahan pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes pada awal 2025. Khususnya di wilayah Kecamatan Jatibarang, Brebes, Wanasari, Songgom, dan Larangan dengan rata-rata usia tanam 5-40 hari.
"Setelah dilakukan konfirmasi kepada Dinas dan kelompok tani terkait, total lahan bawang merah terdampak banjir hanya seluas 30 ha dan genangan banjir segera surut di hampir sebagian besar lahan sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan," ujarnya.
BACA JUGA : Turunnya Harga Beras, Tembakau dan Transportasi Jadi Penyumbang Deflasi di DIY
BACA JUGA : Tertinggi Sepanjang Tahun, Inflasi DIY Pada Desember 2024 Sebesar 0,46 Persen
Berdasarkan hasil pemetaan produksi yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Brebes, Produksi bawang merah di Brebes tetap terjaga surplus untuk memenuhi kebutuhan domestik hingga bulan Maret 2025, diperkirakan pada Februari 2025 akan surplus 14 ribu ton dan Maret 2025 akan surplus 12 ribu.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra secara daring mengungkapkan, Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan IV 2024 terakselerasi dan tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy).
Capaian tersebut meningkat dibandingkan triwulan lalu yang tercatat sebesar 4,93 persen (yoy). Secara keseluruhan, ekonomi Jawa Tengah pada Tahun 2024 tumbuh 4,95 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 2023 yang sebesar 4,97 persen (yoy).
Secara Nasional, pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah yang terjaga masih didorong oleh permintaan domestik yang bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga (RT). Konsumsi RT di Tahun 2024 menyumbang 3,05 persen dan tumbuh 5,15 persen (yoy). Konsumsi RT yang terjaga didukung oleh peningkatan frekuensi kegiatan pesta demokrasi serta inflasi pangan yang terkendali.
"Selain itu, investasi juga menjadi pendorong pertumbuhan 2024 dengan andil 1,88 persen dan tumbuh 6,55 persen (yoy) sejalan dengan berlanjutnya investasi sektor swasta dan pemerintah," pungkas Rahmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: