Kasus Keracunan Massal di Sleman, Danang Maharsa Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah

Kasus Keracunan Massal di Sleman, Danang Maharsa Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah

Danang Maharsa sebut biaya pengobatan korban keracunan massal di Sleman akan sepenuhnya ditanggung pemerintah-Foto by detikcom-

Saat ini polisi telah memeriksa pemasok siomai yang diduga menjadi penyebab keracunan di dua lokasi tersebut.

"(Pemasok siomai) Sudah (diperiksa). Semua penyelenggara sudah kita periksa, penyedia makanan sudah kita periksa semua, termasuk korban," kata Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setianto Erning Wibowo saat ditemui wartawan, Selasa (11/2/2025).

Dari hasil pemeriksaan sementara, penyedia siomai pada Sabtu (8/2) membuat tiga pesanan di lokasi berbeda. Namun, hingga saat ini kasus keracunan dilaporkan di dua lokasi.

"Menurut penyampaian penyedia, khusus siomai, dia membuat hari itu juga ada tiga pesanan," ucapnya.

Edy bilang, pihaknya sampai saat ini sudah memeriksa 8 saksi. Meliputi penyedia makanan hingga korban.

"Sampai saat ini sudah 8 orang yang diperiksa," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil lab untuk menguatkan dugaan tersebut. Sebab, sampel makanan yang dikirim ke lab bukan hanya siomai, tetapi juga ada bakso dan lain sebagainya. Setidaknya beberapa hari ke depan hasil lab baru bisa diketahui.

"Kita tunggu hasil lab dulu," pungkasnya.

BACA JUGA : Efisiensi Anggaran, Pemkot Yogyakarta Pastikan Tak Ganggu Anggaran Program Wajib dan Penting

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gelar Cek Kesehatan Gratis, Tangani Deteksi Dini Risiko Penyakit

Alami Demam hingga Diare

Diketahui, ratusan orang di Padukuhan Krasakan, Tempel mengeluh demam hingga diare usai menghadiri hajatan di kampung tersebut. Mereka diduga keracunan makanan yang disantap saat hajatan.

"Data terakhir pukul 09.34 WIB, jumlah korban sementara 151, opname 27," kata Kepala Puskesmas Tempel 1 dr Diana Kusumawati saat ditemui wartawan di Posko Kesehatan Krasakan, Tempel, Sleman, Senin (10/2).

Dari hasil pemeriksaan mayoritas warga mengeluhkan diare. Selain itu ada juga yang demam. Gejala itu sudah dirasakan warga sejak Sabtu (8/2) malam.

Petugas juga mengambil sampel makanan meliputi bakso, satai, siomai, es krim, dan krecek.

Kasus lainnya terjadi di Kapanewon Mlati. Puluhan orang diduga keracunan setelah menyantap hidangan siomay.

Terjadi di Acara Pertemuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com