Sebanyak 27 Puskemas di Bantul Bakal Gelar Simulasi Program Cek Kesehatan Gratis
![Sebanyak 27 Puskemas di Bantul Bakal Gelar Simulasi Program Cek Kesehatan Gratis](https://jogja.disway.id/upload/946259cceb92e5f291442f1d98e16803.jpg)
27 Puskemas di Bantul bakal gelar simulasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG)--iStockphoto
“Untuk masalah klaim, untuk BPJS Kesehatan aktif menggunakan kapitasi [metode pembayaran yang dilakukan BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Pembayaran ini dilakukan di muka berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar di FKTP tersebut],” jelas Abed.
Dia menambahkan, masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun +30 hari, sehingga ini akan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama.
BACA JUGA : Pemerintah Gratiskan Pemeriksaan Kesehatan, Dinkes Gunungkidul Latih Kader Posyandu
BACA JUGA : Pemkab Bantul Gandeng Noora Health Dalam Pengasuhan Keluarga, Perkuat Sistem Kesehatan Daerah
Sedangkan untuk CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah. “CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan jadwal pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu,” ucap Abed.
Software Bermasalah
Kepala Puskesmas Pleret Santoso Hardoyo mengakui telah mendapatkan perintah melakukan simulasi CKG mulai Senin (10/2/2025) hingga sepekan ke depan.
Sejauh ini sejumlah persiapan pun telah dilakukan oleh Puskesmas Pleret untuk simulasi. Meskipun, terus ada perkembangan yang signifikan.
BACA JUGA : Pemkot Tanjungbalai Pelajari Inovasi Layanan Kesehatan di Kota Yogyakarta
BACA JUGA : Jaga Nutrisi Ibu Hamil, Pemkot Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Akan Distribusikan MMS
“Secara software belum bisa. Padahal pencatatannya harus dimasukkan ke software. Kemarin dari Kementerian katanya sudah bisa masuk ke software. Tapi, tadi siang saya coba, juga belum bisa. Enggak tahu sekarang sudah bisa atau belum,” terang Santoso.
Padahal, kata Santoso, menurut Permenkes RI orang yang mau mengakses CKG di puskesmas itu harus menginstal Satu Sehat Mobile, setelah itu diverifikasi akunnya.
Setelah verifikasi akun, orang itu juga harus melakukan screening kesehatan secara mandiri dan isi quesioner.
“Baru setelah itu 7 hari dia datang ke puskemas. Puasa 8 sampai 10 jam, terus cek gula. Nah, sampai saat ini aplikasi untuk mengisi saja belum ada, mungkin baru hari ini, jadi secara teknis ini memang masih simulasi semua,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com