Pemerintah Gratiskan Pemeriksaan Kesehatan, Dinkes Gunungkidul Latih Kader Posyandu
Dinkes Gunungkidul latih kader Posyandu agar dapat melakukan pelayanan skrining kesehatan dari Pemerintah--iStockphoto
diswayjogja.com - Kementerian Kesehatan punya rencana yakni menggratiskan pemeriksaan kesehatan yang mulai tahun depan bagi masyarakat yang berulang tahun atau tepat pada hari lahirnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupten Gunungkidul pun saat ini mulai mempersiapkan diri dengan rencana tersebut.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan akan memberi pelatihan terhadap kader Posyandu agar dapat melakukan pelayanan skrining kesehatan menindaklanjuti program skrining kesehatan gratis pada hari ulang tahun dari Pemerintah Pusat.
Ia menuturkan kader Posyandu akan mendapat pelatihan khusus untuk program yang baru saja dicetuskan Menteri Kesehatan (Menkes).
BACA JUGA : Pemkot Jogja Berkomitmen Akhiri Epidemi HIV / AIDS Pada Tahun 2030 Mendatang
BACA JUGA : Tanah Kalurahan Kedungpoh Gunung Kidul Disulap Jadi Greenhouse Melon Premium
“Skrining nanti bisa lewat Posyandu dan kami rencanakan secara bertahap. Dibantu kader nanti untuk dapat melayani skrining secara terbatas bagi kelompok-kelompok tertentu,” kata Ismono, Minggu (3/11/2024).
Ismono menambahkan program tersebut digelar utamanya melalui Puskesmas yang terdapat di Gunungkidul.
Puskesmas akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi atau integrasi layanan primer/ILP sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No. HK.01.07/MENKES/2015/2023.
Secara umum, pasien mendatangi ke Puskesmas untuk mendapatkan skrining sesuai dengan siklus hidup, mulai dari bayi/balita, usia remaja, dewasa, lansia, dan juga ibu hamil. Skrining khusus untuk ibu hamil akan dilakukan sesuai dengan usia kehamilan.
Skiring sendiri dilakukan sesuai dengan kelompok umur dan kluster pelayanan di Puskesmas secara gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
“Contoh pada usia dewasa dan lansia akan diperiksa tensi, berat badan tinggi badan, gula darah, kolesterol, sehingga akan diketahui potensi penyakitnya. Misalnya ya penyakit gula, jika kadar gula melebihi normal, dan hiperkolesterol jika kolestrol melibihi normal,” katanya.
Ismono menambahkan layanan skrining gratis ini akan dilaksanakan secara bertahap. Artinya, tidak semua pasien mendapat skrining dalam sekali waktu. Hal ini dikarenakan lantaran sumber daya manusia (SDM) Puskesmas terbatas.
Kata ia, minimal kelompok usia dewasa mendapat skrining satu kali setahun. Puskesmas pembantu juga bisa melayani skrining gratis dengan menyesuaikan SDM tenaga dokter, bidan, dan perawat yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com