Pengelolaan Sampah Belum Sesuai Harapan, Pemda DIY Terima Surat dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
Pemda DIY terima surat dari WALHI imbas dari pengelolaan sampah yang masih belum sesuai-Foto by Kompas.com-
Sisanya, sekitar 1.046 ton sampah per hari, dibuang tanpa upaya pengurangan dan penanganan yang memadai.
"Salah satu bentuk ketidakseriusan tata kelola sampah di DIY adalah alokasi anggaran yang diterapkan," ujarnya.
BACA JUGA : Rakerda Gerakan Pramuka DIY 2025, Begini Arahan Sri Sultan Hamengku Buwono X
BACA JUGA : Komisi A DPRD Bantul Dorong Agar BBWSO Segera Tangani Kerusakan Groundsill Srandakan
Anggaran Penanganan Sampah yang Ideal
Berdasarkan Permendagri Tahun 2010, anggaran penanganan sampah idealnya sebesar tiga persen dari total belanja daerah.
Namun, Pemda DIY disebut hanya mengalokasikan anggaran di bawah dua persen.
Ketidakoptimalan anggaran ini, menurut Elki, berdampak pada buruknya pengelolaan sampah, termasuk penanganan limbah air lindi di TPA Piyungan.
Walhi menilai air lindi tersebut telah dikembalikan ke medium alam dengan memanfaatkan Sungai Opak, meski kualitas air sungai menunjukkan adanya pencemaran.
"Hasil temuan kami menunjukkan beberapa parameter kimia dan fisik air sudah melebihi baku mutu kelas dua yang diperuntukkan untuk air sungai," jelas Elki.
Atas temuan tersebut, Walhi DIY tekah mengajukan surat keberatan kepada Gubernur DIY pada 23 Januari 2025.
Organisasi lingkungan ini mendesak adanya perbaikan tata kelola sampah serta pengelolaan limbah yang lebih serius demi menjaga kelestarian lingkungan di Yogyakarta.
Targetkan TPA Selesai di Bulan Juni
Menanggapi hal ini, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan seluruh tempat pengelohan sampah di Kabupaten/kota selesai Bulan Juni 2025.
Permasalahan sisa sampah 35 ton yang tidak terolah di Kota Jogja didistribusikan ke intermediate treatment facility (ITF) Bawuran, Pleret, Bantul mulai awal Maret.
"Hampir dua bulan ini lonjakan volume sampah pasti ada, mulai Desember, Libur Nataru dan libur panjang Januari," ujar Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIJ Aris Prasena saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025).
Lonjakan yang paling terlihat yakni di Kota Jogja, karena merupakan daerah dengan padat wisatawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com