Wamenkes Menilai Penanganan TBC di Kalurahan Tamanmartani Sleman Bisa Direplikasi

Wamenkes Menilai Penanganan TBC di Kalurahan Tamanmartani Sleman Bisa Direplikasi

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono meninjau penanganan TBC di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan-harianjogja.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menilai penanganan Tuberkulosis (TBC) yang digencarkan di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan bisa direplikasi.

Penanganan TBC secara sistematis yang punya basis kuat pada kader dan peran Kalurahan dianggap bisa jadi kunci pengentasan TBC di Indonesia.

Dante menjelaskan saat ini Pemerintah Pusat sedang melakukan intensifikasi percepatan program penanggulangan TBC di Indonesia.

Program ini disebut Dante menjadi salah satu quick win dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

BACA JUGA : USAID BEBAS-TB Kolaborasi Dengan Kemenkes Gelar Asistensi Kasus TBC Gandeng Dinkes dan RSUD Brebes

BACA JUGA : Jaring Penderita TBC Dengan Mitra USAID, Dinkes Brebes Gelar Skrining di 21 Puskesmas Sigambir Jadi Awalan

Untuk merumuskan formula yang jitu dalam penanganan TBC, Dante berkeliling Indonesia untuk mengetahui penanganan TBC yang implementasinya juga berkaitan erat dengan muatan lokal masing-masing daerah.

“Saya mencoba untuk keliling Indonesia menemukan formulasi yang sesuai dengan muatan lokal masing-masing daerah, sehingga kalau kami apakai muatan lokal, kami bisa dapat impact yang lebih maksimal,” kata Dante, Jumat (31/1/2025) di Kalasan, Sleman.

Salah satu yang menjadi perhatian Dante ialah penanganan TBC di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan. Di Tamanmartani para kadernya kata Dante telah melakukan active case finding.

Kegiatan itu tidak hanya milik instansi kesehatan, tetapi juga didukung oleh Kalurahan hingga Dinas Sosial serta pembicaraan dari organisasi Zero TB.

BACA JUGA : 73 Pasien TBC Multi Drugs Resistant Tuntas Menjalani Pengobatan di RSUD Brebes

BACA JUGA : Berkontribusi Terbaik Dalam Pencegahan dan Penanggulangan TBC, RSUD Brebes Terima Penghargaan Dari Pemkab

“Jadi, sudah ketemu case finding-nya, diobati dan dievaluasi pengobatan sampai selesai. Bahkan mereka mendapatkan insentif pasiennya kalau mereka berhasil menyelesaikan pengobatan, sebagai ganti untuk biaya transportasi,” ungkapnya.

Menurut Dante yang lebih hebatnya lagi para kader TB mendapat intensif biaya transportasi yang dikeluarkan dari dana desa. “Kalau ini, seperti ini bisa di identifikasi di daerah-daerah lain,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com