Kraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan Parangkusumo, Wujud Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa
![Kraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan Parangkusumo, Wujud Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa](https://jogja.disway.id/upload/8ef9fd127c92ce0abd4cffba09c8fbf3.jpg)
Labuhan Parangkusumo kembali digelar di Pantai Parangkusumo sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa-harianjogja.com-
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul, Yanatun menuturkan pihaknya mengapresiasi keberatan Labuhan Parangkusumo.
Menurutnya, labuhan tersebut perlu diselenggarakan secara rutin untuk menjaga kelestarian adat dan budaya Jogja.
BACA JUGA : Lima Bangunan di Sleman Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Ini Detailnya
BACA JUGA : Upaya Pelestarian Budaya, PT. KAI Daop 6 Yogyakarta Adakan Batik Roadshow di Momen Libur Nataru 2024
“Selain itu, ini [labuhan] sebagai ajang bagi seniman di Kretek untuk mengekspresikan keterampilan budaya,” katanya.
Dia pun mengapresiasi keberadaan Labuhan Parangkusumo yang mampu menarik wisatawan domestik dan mancengara.
Sementara salah satu wisatawan asal Prancis, Gorka Etxarri mengaku sengaja datang untuk menyaksikan Labuhan Parangkusumo. Gorka mengaku datang bersama beberapa temannya asal Prancis untuk mempelajari mengenai kebudayaan Jawa.
“Saya datang pertama kali ke sini untuk melihat labuhan. Saya senang bisa datang ke sini dan menyaksikan upacara [labuhan]. Kami di sini untuk belajar Kejawen,” katanya.
BACA JUGA : Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Digelar, DIY Borong Emas Berkat Upayanya Lestarikan Budaya
BACA JUGA : Dubes Rumania Berkunjung ke DIY, Jajaki Kerja Sama di Bidang Budaya dan Pendidikan
Labuhan Parangkusumo merupakan acara adat rutin yang diselenggarakan setiap 30 Rajab. Labuhan tersebut diselenggarakan untuk memperingati Jumenengan Sri Sultan HB X sebagai pemimpin Kraton Jogja.
Rangkaian acara Labuhan Parangkusumo dimulai sejak Rabu (29/1/2025) sore dengan menampilkan berbagai kesenian khas Jogja, antara lain pagelaran wayang kulit.
Sementara puncak acara diselenggarakan pada Kamis (30/1/2025) yang diawali dengan membawa uba rampe labuhan oleh utusan dalem Kraton Jogja ke Kapanewon Kretek.
Di sana, uba rampe diserahkan kepada Pemkab Bantul. Kemudian ubo rampe diserahkan ke juru kunci Pantai Parangkusumo.
BACA JUGA : Penghargaan Seniman dan Budayawan Yogyakarta, Didik Ninik Thowok Raih Seniman Kategori Pelestari Seni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com