Konstruksi Tol Jogja-Solo Paket 2.2 Sleman Sudah Sentuh 49 Persen, Target Selesai di Oktober 2025

Konstruksi Tol Jogja-Solo Paket 2.2 Sleman Sudah Sentuh 49 Persen, Target Selesai di Oktober 2025

Kontruksi tol Jogja-Solo paket 2.2 wilayah Sleman sudah sentuh 49 persen-Foto by Tribunnews-

JOGJA, diswayjogja.id -Pembangunan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 langsung tancap gas setelah komplek makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Sleman dipindahkan. 

Jalan bebas hambatan yang membujur dari Ringroad Trihanggo hingga junction Sleman itu nantinya terhubung dengan jalan Tol Jogja-Bawen. 

Jalan tol pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta ini ditargetkan tuntas pada Oktober 2025. 

"Target kami selesai di Oktober tahun 2025 ini," kata Pejabat Humas PT Adhikarya, Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2, Jumat (17/1/2025). Jalan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 ini memiliki desain kontruksi at grade dan elevated. 

Desain at grade digunakan untuk pembangunan jalan di wilayah Mlati sampai sebelum Ringroad Sleman. Adapun saat masuk di Ringroad Sleman dibangun dengan konstruksi elevated atau melayang. 

BACA JUGA :  Pasca Pilkada 2024, Sri Sultan HB X Ajak Kerja Nyata dan Kolaborasi Budaya

BACA JUGA : Badan Pusat Statistik DIY Targetkan Angka Kemiskinan di 2025 Turun Sekitar 10 Persen

Progres Kontruksi Sudah 49 Persen

Agung mengungkapkan, sejauh ini progres kontruksi jalan tol telah mencapai 49 persen. Dilansir dari pantauan Tribunjogja.com dilokasi, sejumlah truk hingga alat berat sedang bekerja di area kontruksi. 

Di area at grade, pengerjaan di lapangan sedang dilakukan penimbunan, dan pemadatan material urug untuk membentuk badan jalan. 

Sedangkan desain elevated yang berada di Ringroad sedang menyiapkan kontruksi bore pile untuk pondasi tiang kolom pile cap yang akan digunakan sebagai penyangga girder.

Optimis Pembangunan Makin Lebih Cepat

Agung optimis, setelah relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, pembangunan akan semakin lebih cepat. 

Sebab, komplek makam yang berada di atas tanah kas desa (TKD) tersebut telah mendapatkan serat palilah dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, untuk dimanfaatkan membangun jalan tol. 

Lokasi tersebut berada di STA 56+760 yang rencananya akan ditimbun lalu dipasangi box culvert, sebagai akses penghubung menuju embung Ketingan. 

"Jadi setelah makam dipindahkan ini akan lebih mempercepat lagi. Menambah progres kontruksi karena (lahan) sudah terbebas. Artinya full menimbun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com