Tercatat Masih Ada Ribuan Balita Stunting di Bantul, Namun Tingkat Kunjungan ke Posyandu Masih Minim

Tercatat Masih Ada Ribuan Balita Stunting di Bantul, Namun Tingkat Kunjungan ke Posyandu Masih Minim

Masih ada ribuan bayi di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting di Bantul--iStockphoto

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat masih ada ribuan bayi di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting pada Juni 2024.

Dinkes Bantul berupaya memantau pertumbuhan balita melalui penimbangan di Posyandu. Namun, partisipasi orang tua yang membawa balita untuk ditimbang masih terbatas.

Dinkes Bantul mencatat ada 3.417 orang balita yang mengalami stunting berdasarkan penimbangan balita pada Juni 2024.

Sementara prevalensi stunting di Bantul pada Juni 2024 mencapai 7,01%. Prevalensi stunting tertinggi berada di Imogiri, Srandakan dan Pundong.

BACA JUGA : Guru Besar UGM Nilai Program MBG Tak Cukup Cegah Stunting

BACA JUGA : Angka Prevalensi Stunting di Yogyakarta Tiap Hari Kian Menurun, Tak Lepas dari Peran Masyarakat

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bantul, Ninik Intitarin mengaku kehadiran balita stunting untuk melakukan penimbangan di Posyandu belum optimal tahun 2024.

“Masih ada gap pada kehadiran sasaran [balita stunting] di Posyandu yang tidak bisa 100%, namun pada intervensi serentak kita sudah 99,72%. Kemudian beberapa bulan berikutnya berkurang [kehadiran balita stunting untuk penimbangan di Posyandu] hingga sekitar 91%,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).

Dia menekan perlunya kehadiran balita stunting untuk melakukan penimbangan di Posyandu. Dia menilai dengan pengukuran tersebut pihaknya memiliki data yang lebih lengkap terkait kondisi anak stunting dan perkembangan tumbuh kembangnya by name by address.

Sementara Kepala Seksi Gizi, Kesehatan Keluarga, dan Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Siti Marlina mengakui belum seluruh balita stunting menjalani penimbangan di Posyandu.

BACA JUGA : Stunting di DIY 18 Persen, Mendukbangga Wihaji Galakkan Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting

BACA JUGA : Pemkab Sleman Alokasikan Anggaran Sekitar Rp130 Miliar untuk Penanganan Masalah Stunting Pada 2025

“Masih banyak balita yang tidak ditimbang setiap bulan di Posyandu,” ujarnya.

Dia pun menghimbau agar orang tua balita yang mengalami stunting rutin melakukan penimbangan di Posyandu. Karena menurutnya penimbangan menjadi salah satu upaya untuk dapat memantau perkembangan jumlah anak stunting di Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com