Mulai Paparkan Program Kerja, Hasto Wardoyo Akan Benahi Sampah hingga Sumbu Filosofis di Jogja

Mulai Paparkan Program Kerja, Hasto Wardoyo Akan Benahi Sampah hingga Sumbu Filosofis di Jogja

Hasto Wardoyo mulai paparkan program kerja, salah satunya adalah penanganan sampah di Yogyakarta-Foto by ANTARA News-

Produksi sampah di Kota Jogja saat ini mencapai 300 ton. Sedangkan sampah yang tertimbun di depo dan harus segera diangkut ada sebanyak 1.040 ton.

BACA JUGA : Program Makan Bergizi Gratis Akan Mulai Dilaksanakan di DIY Hari Ini

BACA JUGA : Sanksi Denda hingga Kurungan Penjara, Pemkot Jogja Akan Jaga Malioboro Bebas Asap Rokok

“Kami sudah berhitung truk yang bisa berjalan itu ada 40 dan satu truk kalau membawa sehari 5 ton sehingga sehari kalau 40 truk bisa 200  ton sekali angkut,” katanya.

Unit Pengolahan Sampah di Jogja

Selain itu, Kota Jogja sejauh ini sudah memiliki unit pengolahan sampah di beberapa tempat. Berdasarkan hitungan Hasto, sampah yang mampu diolah di unit pengolahan sampah itu mencapai 165 ton. 

Kedepan, menurutnya memungkinkan untuk menjadikan unit pengolahan sampah menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) sehingga pengentasan masalah sampah bisa lebih cepat tertangani.

“Dan kami akan sebanyak mungkin memberdayakan masyarakat RT, RW. Jujur sudah saya bocorkan kepada teman-teman di Pemkot Jogja agar masa transisi ini sedikit menyesuaikan apa yang akan kami rencanakan,” ungkapnya.

Penataan Sumbu Filosofis

Masalah yang juga masih jadi PR Pemkot Yogyakarta adalah penataan Sumbu Filosofis. “PR ketiga, pengamalan Sumbu Filosofis sebagaimana marwahnya," ujar Sungeng.

Dia bilang, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah bahu-membahu menciptakan Kota Yogyakarta yang diharapkan. 

BACA JUGA : Sebagian Wilayah Masih Belum Siap, Program MBG di Jogja Tetap Akan Terlaksana Hari Ini

BACA JUGA : Bentuk Dukungan dan Teguhkan Tekad, DPC PDIP Kota Yogyakarta Gelar Aksi Cap Jempol Darah

Namun, dia menyadari, pemindahan pedagang kali lima Teras Malioboro 2 ke lokasi baru yaitu di Ketandan dan Beskalan masih menyimpan polemik.

“Aspek psikologis tidak mudah. Nanti, pada sertijab (serah terima jabatan) kami akan menyampaikan banyak hal," sebut Sugeng.

Menanggapi itu, Hasto mengakui telah menerima banyak pertanyaan berkaitan dengan penanganan sampah di Kota Yogyakarta. “Ini tugas besar dan tidak tingan. Ekspektasi publik luar biasa," sebut Hasto.

Hasto juga mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan jajaran Pemkot Yogyakarta terkait program yang direncanakannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com