Mahasiswi Yogyakarta Kena Siram Air Keras saat Malam Natal, Dugaan Kuat Pelakunya Mantan Pacar

Mahasiswi Yogyakarta Kena Siram Air Keras saat Malam Natal, Dugaan Kuat Pelakunya Mantan Pacar

Kasus penyiraman air keras ke mahasiswi Yogyakarta-Foto by kompas.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Media sosial dihebohkan dengan kasus penyiraman air keras seorang mahasiswa di Yogyakarta. Kasus ini terjadi pada malam Natal, (24/12/2024). 

Seorang mahasiswi di Yogyakarta, N, menjadi korban penyiraman air keras pada malam Natal, Rabu (25/12). 

Menurut keterangan, insiden itu terjadi saat korban baru selesai mandi dan bersiap untuk beribadah. Kemudian tiba-tiba seorang pria masuk ke kamar dan menyiram air keras ke wajah korban. 

Korban sontak berteriak histeris dan membuat penghuni kamar kos lain berhamburan. Seorang saksi menyebut pelaku lari menggunakan sepeda morot, serentak teman kosnya lari keluar kamar dan melihat pelaku sudah lari menggunakan motor.

Kasus ini telah mengungkap keterlibatan dua pelaku yang ditangkap oleh Satreskrim Polresta Yogyakarta. Kedua pelaku berinisial B dan S.

B, seorang mahasiswa S2 di salah satu kampus swasta di Yogyakarta, merupakan mantan pacar korban sekaligus otak dari aksi penganiayaan. S bertindak sebagai eksekutor.

BACA JUGA : Dalam Sepekan, Dua Pekerja di Sleman Tewas Tersengat Listrik

BACA JUGA : Ruas Jalan Padat, Alur Lalu Lintas ke Jalan Malioboro Dilakukan Sistem Buka Tutup

Motif Pelaku Siram Air Keras

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, menjelaskan bahwa motif tindakan ini adalah rasa sakit hati pelaku B karena korban memutuskan hubungan dan menolak untuk kembali bersamanya.

“Si B ini tidak terima diputus (oleh korban). Dia sempat mengancam, ‘kalau saya hancur, kamu juga harus hancur’,” kata Probo di Mapolresta Kota Yogyakarta, Kamis (26/12).

Korban dan pelaku B menjalin hubungan sejak 2021, tetapi hubungan tersebut berakhir pada Agustus 2024 atas keinginan korban. Setelah putus, pelaku B terus mendatangi korban, meminta untuk kembali, dan melontarkan ancaman ketika ditolak.

“Akhirnya ada ancaman dari si B ini, intinya kalau mereka tidak bisa bersatu, nanti sakit ya sakit semua. Maksudnya seperti itu, kalau hancur ya hancur semua,” ujar Probo.

Kronologi Kejadian Penyiraman Air Keras

Insiden terjadi ketika korban berada di kosnya sekitar pukul 18.30 WIB, bersiap untuk pergi ke gereja untuk menunaikan ibadah Misa Natal. S, eksekutor, mendapati pintu kos korban sedikit terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com