Bisnis Sewa Sepeda di JJLS Bantul Milik Pria Ini Tetap Moncer, Meski Gowes Sudah Tidak Booming
Hanifan membuka usaha sewa sepeda dengan nama Sepedaa-harianjogja.com-
Perlahan, banyak wisatawan yang menyewa sepeda di tempat usaha Hanifan. Bahkan, terkadang dirinya kewalahan dalam menanggapi orderan sewa. Hanya saja, Hanifan sadar jika usahanya tersebut adalah sampingan dan modal cekak, maka dirinya tidak terlalu berambisi segera mengajukan pinjaman modal ke bank.
“Saya enggak mau ajukan pinjaman waktu itu. Dua sepeda dulu disewakan, lambat laun modal saya untuk beli sepeda itu balik, baru saya mulai membeli sepeda lagi. Saat ini sudah ada 10 unit sepeda yang saya miliki dan sewakan,” ungkap Hanifan.
BACA JUGA : Berawal Dari Memijat Berhasil Raih Gelar Doktor di UNY, Begini Cerita Enggista Hendriko Delano
BACA JUGA : Aqilla Candra dan Harmadia Caltha Resmi Raih Gelar Juara Duta Genre Brebes 2024
Untuk tarif sewa, Hanifan pun tidak memberikan patokan harga yang tinggi. Ia memasang banderol Rp20.000 untuk sewa satu unit sepeda selama durasi 1 jam. Untuk 2 jam Rp35.000, dan paling mahal Rp100.000 selama 12 jam.
Hanifan pun sadar jika hanya mengandalkan jasa penyewaan sepeda tidak akan membuat usahanya terus berkembang.
Karena para penyewa membutuhkan jasa lainnya, seperti pernik-pernik bersepeda sampai dokumentasi. Alhasil, Hanifan pun melengkapi usahanya tersebut dengan menggandeng beberapa temannya.
“Untuk pernik-perniknya ada harga tersendiri. Pernik-pernik piknik yang jelas mulai dari topi dengan tarif Rp5.000 sampai tripod untuk selfie Rp15.000. jika pengin ada dokumentasi, kami juga menyediakan, termasuk jasa angkut sepeda,” jelasnya.
BACA JUGA : Begini Kisah Riski Usada yang Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja Bernama Kost Box
Mleihat tarif yang hemat dan ramah di kantong, Hanifan pun mengakui jika sejauh ini mahasiswa dari luar kota yang berkuliah di Jogja masih menjadi pelanggan penyewaan sepedanya. Selain itu ada juga wisatawan.
“Rata-rata dari luar kota. Jarang yang dari DIY. Mereka biasanya sewa sepeda dan mengitari Pantai Selatan, ada juga untuk kebutuhan konten medos dan preweeding juga,” ujar dia.
Pada musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini, Hanifan hanya berharap agar usahanya tersebut laris. Sebab, cuaca hujan yang sering mengguyur beberapa waktu terakhir sedikit banyak berpengaruh terhadap usahanya.
“Selama Oktober-awal Desember memang tidak banyak. Seminggu paling lima unit yang tersewa. Memasuki liburan ini sehari ada 4 orderan. Seperti hari ini 8 sepeda sudah disewa. Ya, semoga selama musim liburan ini omzetnya bisa menembus Rp6 juta-Rp7 juta,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com