Sasaran Program Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Lebih Dari 120 Ribu, Termasuk Ibu Hamil

Program makan bergizi gratis di Gunungkidul menyasar lebih dari 120 ribu orang--iStockphoto
Lebih jauh, Hermawan menerangkan dia akan memanfaatkan lahan-lahan di seluruh kapanewon di Gunungkidul untuk menyuplai kebutuhan bahan makanan. Dengan begitu, roda perekonomian masyarakat Gunungkidul dapat bergerak.
Disinggung ihwal indeks makan siang yang turun menjadi Rp 10.000 per anak, dia mengatakan indeks tersebut mungkin direalisasikan dengan tetap memperhatikan kebutuhan kaori sekitar 600-700 kalori.
BACA JUGA : Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di 12 Sekolah, Dinkes Brebes Berikan Catatan Perbaikan
BACA JUGA : Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dinilai Efektif Beri Dampak Nyata, Siswa di Bantul Nambah Berat Badan
“Pada kenyataannya ketika kita pintar mengoah dengan indeks Rp 10.000 itu bisa. Contohnya saja makan bakso Rp 10.000 seporsi. Tapi kalau dilakukan model prasmanan indeksnya akan banyak. Dengan Rp 10.000 baik karbohidrat, protein, dan serat tercukupi semua. Kami sudah konseling dengan ahli gizi juga,” katanya.
Dapur Sehat akan diisi satu kepala dapur, satu admin, satu ahli gizi, dan 47 pekerja yang berasal dari warga sekitar dapur.
Mereka akan bekerja malam hingga pagi dan beristirahat mulai siang-malam. Dapur Sehat lain akan dibangun di titik yang dapat menjangkau semua sasaran secara adil. “Tujuan makan bergizi gratis meningkatkan gizi dan mencegah stunting,” ucapnya.
Sedangkan, Dekan Fakultas Vokasi UNY, Prof Dr Komarudin sempat mengatakan kenaikan harga barang menjadikan indeks makan Rp 10.000 per anak sulit direalisasikan. Dia mengaku paling tidak alokasi per anak untuk mendapat makanan bergizi sekitar Rp 20.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com