Menteri PPPA: Pola Asuh Keluarga Penyebab Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Meningkat

Menteri PPPA: Pola Asuh Keluarga Penyebab Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Meningkat

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi (tengah) didampingi GKR Bendara sedang memaparkan program prioritas utama dengan para pelaku wisata di Kampung Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, Jum'at (13/12/2024) siang.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Sementara Prioritas ketiga yakni percepatan pengembangan Satu Data Gender dan Anak. Hal tersebut merupajan kesatuan data ini dapat dimanfaatkan pemerintah dalam menyusun kebijakan dan program yang tepat sasaran.

Kementrian PPPA Ingin Kembali Hidupkan Permainan Tradisional

Menteri PPPA Arifah merasakan keprihatinan ketika anak-anak saat pulang sekolah langsung bermain gadget. Untuk itu, kementrian PPPA akan melakukan kordinasi dengan kementrian terkait untuk menghidupkan kembali permainan tradisional. 

BACA JUGA : Upaya Mencintai Seni Tradisional, Pemkab Sleman Berikan Hibah Gamelan dan Alat Musik

BACA JUGA : Pasar Legi Kotagede: Pasar Tradisional Tertua Yogyakarta dan Ramai dengan Dagangan Beragam

"Harapan kita anak-anak pulang sekolah ini langsung ke ruang bersama kita (program pertama) dengan menyediakan permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal. kami sedang komunikasi dengan Kementerian lainnya untuk menyediakan permainan tradisional, karena mempunyai filosofi yang dibuat dengan bersama-sama, seperti gobak sodor dan lainnya," jelas Arifah. 

Menurut Arifah, program tersebut untuk membangun kebersamaan diantara anak-anak dan menanamkan nilai-nilai karakter sebagai penasehat yang bersama-sama bergotong-royong yang merupakan bagian dari nilai-nilai Pancasila.

"Ketika bermain mereka bersama-sama dan gotong royong sehingga harus sportif, tidak boleh curang, harus antri dan yang paling penting tidak membedakan agama," terang Arifah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: