Laporan Dana Kampanye Pilkada Bantul 2024 Diumumkan, Joko-Rony Jadi Paslon Paling Boros
KPU Bantul telah mengumumkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul telah mengumumkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) perbaikan yang diserahkan oleh ketiga pasangan calon peserta Pilkada Bantul 2024.
Laporan tersebut diumumkan melalui surat bernomor No.13/PL.02.5-Pu/3402/2024 tentang hasil LPPDK perbaikan tertanggal 26 November 2024.
Sesuai dengan pengumuman tersebut, pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul Joko Budi Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan menjadi paslon yang paling boros.
Total dana penerimaan kampanye dari paslon 03 ini adalah senilai Rp 2.375.765.758, sementara pengeluaran yang dilaporkan adalah senilai Rp 3.295.667.152.
BACA JUGA : Yogyakarta Siaga Darurat Cuaca Ekstrem, Puncak Musim Hujan Diprediksi Mulai Bulan Desember
BACA JUGA : Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Pastikan Pembangunan ITF Bawuran Akan Rampung Tahun 2025
Sementara paslon 02 yang sementara unggul dalam perhitungan suara cepat, yakni Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta mencatatkan total dana penerimaan kampanye senilai Rp 1.000.135.481, sementara pengeluaran yang dilaporkan adalah senilai Rp 1.000.049.387.
Sedangkan paslon 01 Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi mencatatkan total dana penerimaan kampanye senilai Rp 556.300.000, sementara pengeluaran yang dilaporkan adalah senilai Rp 545.250.000.
Berdasarkan lampiran yang ada, total dana penerimaan kampanye dari paslon Joko Budi Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan senilai Rp 2.375.765.758 didasarkan kepada bentuk dana kampanye dalam uang dari paslon Rp 50.000.000, barang dari paslon Rp 1.934.400.000, dan sumbangan dari pihak lain perseorangan Rp 262.360.000 dan jasa senilai Rp 129.000.000.
Sementara untuk rincian pengeluaran anggaran untuk paslon Joko-Rony, berdasarkan lampiran pengumuman terbesar adalah pengeluaran dalam bentuk barang yakni senilai Rp 2.1.96.661.000 yang terdiri dari pengeluaran lain Rp 936.336.000, penyebaran bahan kampanye ke masyarakat umum Rp 701.760.000 dan pertemuan terbatas Rp 558.565.000.
Sementara pengeluaran lainnya yang cukup besar adalah pengeluaran dalam bentuk jasa dalam kategori pengeluaran lain senilai Rp 1.051.000.000, dan pengeluaran lain dalam bentuk uang Rp 48.000.000.
Untuk paslon Halim-Aris, berdasarkan lampiran pengumuman, total penerimaan kampanye senilai Rp 1.000.135.481 yang terdiri dalam bentuk uang Rp 500.131.431 dari periode sebelum pembukaan.
BACA JUGA : Kasus HIV/AIDS di DIY Terus Meningkat, Dinkes Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Sebagai Upaya Pencegahan
BACA JUGA : Rekapitulasi KPU Yogyakarta Rampung, Hasto-Wawan Raih Suara Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com