Seorang Mahasiswi UNY Lulus dengan IPK Tertinggi 3,95 untuk Jenjang Sarjana, Tanpa KKN dan Skripsi

Seorang Mahasiswi UNY Lulus dengan IPK Tertinggi 3,95 untuk Jenjang Sarjana, Tanpa KKN dan Skripsi

Mahasiswa UNY program studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi meraih IPK tertinggi untuk jenjang sarjana--iStockphoto

BACA JUGA : Refleksi Perjalanan Bangsa, Tradisi Dhahar Kembul Jadi Simbol Kebersamaan Hari Jadi KORPRI Yogyakarta Ke-53

BACA JUGA : Ki Haryo Enthus Susmono Berbagi Kiat Melanggengkan Seni Wayang di Yogyakarta

Program ini menjadi tantangan tersendiri karena ia harus membagi waktu antara kewajiban kuliah daring semester 5 dan kegiatan di sekolah.

“Saya bersyukur melalui program ini mendapatkan ekuivalensi nilai untuk KKN dan PK di semester 7, sehingga saya tidak perlu menjalani kedua pogram tersebut,” kenang Mega.

Prestasi putri pasangan Sis Setiyono, S.Pd.SD dan Subiyati, S.Pd.SD tersebut mencapai puncaknya pada semester 6 di mana Mega bersama tim berhasil meraih jura 1 pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa – LIDM 2024 di IPB Bogor pada bidang lomba Microteaching Digital.

“Kemenangan ini memberikan kami ekuivalensi nilai skripsi. Selain itu, saya juga terpilih sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas pada tahun yang sama,” papar Mega.

Prestasi dalam LIDM ini membuat Mega tidak perlu menjalani sidang skripsi. Walaupun harus membagi waktu antara kuliah, perlombaan, dan kegiatan organisasi sebagai Sekretaris DPM KM FIPP UNY, Mega selalu menekankan pentingnya manajemen prioritas.

Di tengah kesibukannya, Mega juga menjadi asisten peneliti dosen sejak akhir semester 5 hingga sekarang.

BACA JUGA : Cuaca Ekstrem Mulai Bulan Depan, Pemkot Yogyakarta Keluarkan Status Siaga Darurat

BACA JUGA : Momentum Kenalkan Produk Istimewa, DiskopUKM Yogyakarta Buka Pameran Produk UMKM dengan Tema Jogja Kaya

Warga Desa Watugajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan ini berpesan agar jangan pernah ragu untuk bermimpi, meskipun terlihat mustahil. Percayalah bahwa mimpi dapat tercapai dengan usaha, keyakinan dan doa.

Intinya, percaya pada kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa, dan InsyaAllah Allah SWT akan memberikan hal terbaik kepada hamba-Nya yang percaya dan selalu berusaha.

“Harapan saya ke depan adalah menjadi seorang pendidik yang profesional, tidak hanya dalam gelar, tetapi juga dalam praktik mengajar. Saya ingin berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di tingkat sekolah dasar, dan menjadi bagian dari cita-cita luhur pendidikan Indonesia,” tutup Mega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beritajogja.com