Indonesia ICH Festival 2024: Penari Sanggar Sekar Kinanti dan Sri Rejeki Hibur Ratusan Pengunjung
Penampilan para penari dari Sanggar Seni Sekar Kinanti-jogjapolitan.harianjogja.com-
Mereka membawakan sekitar sepuluh lagu. Setiap lagunya terdiri dari gabungan kecil beberapa lagu. Sri Rejeki membawakan berbagai genre musik, dari dangndut hingga rock.
BACA JUGA : Keistimewaan DIY di Antara Dilema Situasi People Pleaser dan Sandwich Generation
BACA JUGA : Festival Aset Sales BTN Syariah Jogja Tawarkan Properti Kepada Agen dan Developer Mitra
Sri Rejeki merupakan band yang tidak hanya menyajikan musik, namun juga menyelipkan komedi di setiap lagunya. Bahkan tiga vokalis Sri Rejeki tidak jarang beraksi dari menari hingga akrobatik.
Penonton yang kebanyakan merupakan wisatawan di sekitar Malioboro tidak hanya dari Indonesia, namun juga berasal dari luar negeri. John salah satu penonton yang berasal dari Belanda.
Ia menonton penampilan para penari dan musisi lantaran kebetulan lewat di depan panggung. “Saya tidak paham betul bahasanya, namun mereka tampak lucu, dengan tetap menyajikan kualitas musik yang baik,” katanya, dalam Bahasa Inggris.
Pertunjukkan tari dan musik hanya sebagian dari Indonesiaa ICH Festival. Di sampaing pertunjukkan seni, ada pula workshop, sarasehan, hingga pameran. Saat pembukaan festival, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, turut hadir.
Indonesia ICH Festival merupakan perayaan 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang sudah diakui UNESCO.
Seluruhnya yaitu Wayang, Keris, Batik, Pendidikan dan Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, 3 Genre Tari Bali, Pinisi, Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu.
Warisan Budaya Takbenda menjadi bukti peradaban bangsa yang harus masyarakat Indonesia rawat bersama.
BACA JUGA : Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2024 Kembali Digelar, Cek Jadwal Pemutarannya Lengkap Disini
BACA JUGA : 5 Kuliner Ekstrem Paling Dicari di Jogja, Nomor 3 Ternyata Punya Khasiat Luar Biasa
Melalui Indonesia ICH Festival, masyarakat tidak hanya merayakan keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga menegaskan kepada dunia bahwa budaya Indonesia hidup dan berkembang di tengah masyarakat, bahkan dunia.
Maka tidak berlebihan apabila Indonesia mampu menjadi Ibukota Budaya Dunia, dengan segala kekayaannya.
Indonesia ICH Festival bukan hanya panggung untuk menampilkan karya budaya, lanjut Fadli, tetapi menjadi ruang bertemunya berbagai pemangku kepentingan untuk berdialog, bertukar pengetahuan, dan menggali inspirasi dari kekayaan tradisi kita. Mereka termasuk para seniman, budayawan, hingga generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com