Maksimalkan Sumber Daya, RKPD Yogyakarta Disusun dengan Visi Panjang DIY 2045

Maksimalkan Sumber Daya, RKPD Yogyakarta Disusun dengan Visi Panjang DIY 2045

RKPD DIY yang membahas tentang Visi Panjang Kota Pelajar hingga 2045-Foto by Pojok Malioboro-

JOGJA, diswayjogja.id - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY Tahun 2026 disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2022-2027. 

Dan bagi Pemda DIY, sumber daya yang ada dimaksimalkan untuk mengatasi permasalahan, yang muaranya pada tercapainya tujuan pembangunan yang diharapkan.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam arahannya pada Rapat Koordinasi RKPD DIY Tahun 2026 pada Selasa (26/11) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. 

Sri Sultan mengatakan, penyusunan RKPD DIY Tahun 2026 diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.

BACA JUGA : Dorong Inovasi Bisnis di Sektor Perumahan, BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur di UGM

BACA JUGA : Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Oknum Anggota DPRD yang Terlibat Dalam Video Tak Senonoh Dinonaktifkan

“Perencanaan adalah suatu aktivitas untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteksnya di DIY, sumber-sumber pendanaan yang ada, baik dana keistimewaan maupun non-dana keistimewaan, haruslah direncanakan semaksimal mungkin. Untuk itu, saya menekankan agar sinkronisasi dan kolaborasi perencanaan, baik di lingkup eksternal maupun internal Pemda DIY menjadi suatu keharusan,” tegas Sri Sultan.

Visi Panjang DIY 2045

Sri Sultan menuturkan, program dan kegiatan yang dirancang diarahkan untuk mencapai tujuan tahun 2026, sebagai bagian dari visi pembangunan jangka menengah, serta fondasi menuju visi panjang DIY 2045. 

Untuk itu, guna mengawali penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2026, Sri Sultan mengungkapkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Pertama, kemiskinan dan ketimpangan, baik antar wilayah maupun antar pendapatan. Sebagai bahan perencanaan tahun 2026, kita harus mengevaluasi kebijakan, strategi, dan program yang dilaksanakan. Kita juga harus berani melakukan inovasi, sinergi, dan kolaborasi lintas aktor pembangunan agar program-program yang dilaksanakan tepat sasaran,” papar Sri Sultan.

BACA JUGA : Jaga Kelancaran Pilkada 2024, Polres Bantul Siapkan Ribuan Personel Terbaik

BACA JUGA : Makin Merajalela, Komunitas Masyarakat Peduli Satwa di Jogja Lakukan Aksi Penolakan Perdagangan Daging Anjing

Transformasi Masyarakat yang Bertahap

Sri Sultan pun mengatakan, perihal transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat industrialis juga perlu diperhatikan. 

Transformasi harus dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, untuk mencapai kemajuan dengan kunci perubahan pola pikir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogjaprov.go.id