Indonesia ICH Festival 2024: Puluhan Orang Ikuti Workshop Pembuatan Jamu
Puluhan orang mengikuti workshop pembuatan jamu di kompleks Museum Benteng Vredeburg, Kota Jogja-jogjapolitan.harianjogja.com-
“Peserta yang ingkut workshop besok [di ICH Festival] kebanyakan anak muda. Kami pengen anak muda mencintai warisan budaya leluhur, apalagi jamu sudah diakui UNESCO. Sehingga pasar internasional untuk jamu terbuka lebar, dan anak-anak muda bisa semakin mengenalkannya ke dunia,” kata perempuan berusia 30 tahun tersebut.
Salah satu peserta workshop pembuatan jamu, Dimas Adam Aryanto, mengatakan biasanya hanya minum jamu yang sudah jadi. Saat sedang jalan-jalan di Museum Benteng Vredeburg dan terdapat workshop pembuatan jamu, maka dia memutuskan bergabung.
“Saya sebagai orang Jawa belum pernah belajar meracik jamu, biasanya cum minum. Ini ada sesuatu yang baru, jadi menarik. Setelah belajar meracik, jadi tertarik, resep yang diberikan juga mudah, mungkin di rumah bisa dipraktikan,” kata laki-laki berusia 24 tahun asal Klaten tersebut.
Di samping pembuatan jamu, ada juga workshop lain yang berkaitan dengan tari saman, silat dan sebagainya. Materi dan barang pameran merujuk pada 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO.
BACA JUGA : Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda
BACA JUGA : Ramai Isu Judi Online, Rektor Kampus UAJY dan UII Jogja Katakan Mahasiswanya Masih Bersih
Seluruhnya yaitu Wayang, Keris, Batik, Pendidikan dan Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, 3 Genre Tari Bali, Pinisi, Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zom, mengatakan Indonesia ICH Festival bukan hanya panggung untuk menampilkan karya budaya, tetapi juga menjadi ruang bertemunya berbagai pemangku kepentingan seniman, budayawan, hingga generasi muda.
Mereka bisa saling berdialog, bertukar pengetahuan, dan menggali inspirasi dari kekayaan tradisi kita. “Saya berharap acara ini mampu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com