Cegah KKN di Wilayah Jogja, Afnan Singgih Siapkan Reward and Punishment Demi Pemerintahan yang Sehat

Cegah KKN di Wilayah Jogja, Afnan Singgih Siapkan Reward and Punishment Demi Pemerintahan yang Sehat

Afnan Singgih siapkan program Reward and Punishment guna cegah potensi KKN di wilayah Pemkot Jogja-Foto by Kumparan-

BACA JUGA : Dinilai Tidak Netral dalam Pilkada 2024, Begini Kata Front Masyarakat Madani Terhadap Bawaslu Sleman

BACA JUGA : Tampilkan Berbagai Karya Seni Kreatif Anak-Anak, Art for Children 2024 Sukses Digelar Taman Budaya Yogyakarta

Hal ini disampaikan dalam debat Pilkada Kota Yogya pada sesi pembahasan reformasi birokrasi, Jumat (22/11).

Afnan dan Singgih menjelaskan bahwa upaya tersebut merupakan langkah untuk mengimplementasikan sistem pengisian jabatan birokrasi berbasis meritokrasi. Mereka menekankan pentingnya membangun birokrasi yang melayani, profesional, dan bebas dari kolusi serta nepotisme.

“Kami akan menggunakan sistem reward and punishment untuk menilai siapa yang berprestasi sehingga dapat dipromosikan, dan siapa yang belum bisa dipromosikan. Sistem ini akan memberikan kejelasan terhadap arah karier ASN berdasarkan prestasi,” ujar Afnan, Jumat (22/11).

Digitalisasi Jadi Elemen Kunci 

Afnan menambahkan bahwa digitalisasi akan menjadi elemen kunci dalam mendukung implementasi meritokrasi. Sistem digital diharapkan dapat mengintegrasikan data mengenai kompetensi, rekam jejak, dan prestasi ASN untuk mempermudah pengambilan keputusan terkait pengisian jabatan maupun pengembangan sumber daya manusia.

“Penggunaan digitalisasi sangat membantu dalam mencatat kompetensi dan prestasi ASN. Berdasarkan data digital itulah, kebijakan tentang pengisian jabatan dapat diambil, termasuk pelatihan yang perlu diadakan bagi calon pejabat untuk menambah kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan publik,” kata Afnan.

Wakilnya, Singgih Raharjo, menyoroti pentingnya penilaian yang mengombinasikan kompetensi teknis dan karakter. Menurutnya, sistem penilaian berbasis digital yang direncanakan akan mencakup rekam jejak kerja serta aspek etika dan karakter ASN.

BACA JUGA : Penanganan Sampah di Jogja, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Diklaim Mampu Beroperasi 24 Jam

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Ajak Masyarakat Jaga Ketertiban Selama Masa Tenang, Begini Tujuannya

“Kami memahami bahwa data track record itu penting, tetapi tidak cukup hanya di situ. Karakter dan etika juga harus menjadi bagian dari penilaian. Itulah yang akan kami dorong melalui kombinasi talent pool dengan penguatan soft skills ASN yang akan mengisi jabatan tertentu,” ujar Singgih.

Afnan-Singgih juga menyebut bahwa program tersebut memiliki landasan yang kuat. Mereka mengungkapkan bahwa pada 2023, telah ada dukungan berupa rekomendasi dari lembaga koperasi terkait pelaksanaan sistem meritokrasi di birokrasi daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kumparan.com