Produksi Padi di Yogyakarta Diperkirakan Akan Turun di Akhir Tahun 2024, Begini Kata Kepala Badan Pusat Statis

Produksi Padi di Yogyakarta Diperkirakan Akan Turun di Akhir Tahun 2024, Begini Kata Kepala Badan Pusat Statis

Produksi padi di Yogyakarta diprediksi turun hingga akhir 2024-Foto by Solopos.com-

Penurunan luas panen ini terjadi hampir merata di berbagai wilayah, diperkirakan karena pengaruh faktor cuaca dan dinamika pertanian yang mempengaruhi produktivitas di sektor pangan.

2. Jumlah Produksi Padi Mengalami Penurunan Signifikan pada Wilayah Sentra

Penurunan luas panen juga mempengaruhi jumlah produksi padi yang hanya mencapai 454,27 ribu ton. 

Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2024 diperkirakan sebesar 43,20 ribu ton GKG.

"Berikutnya untuk produksi padi ini sejalan antara luas panen dan produksi antara 2023-2024, terjadi pergeseran sehingga produksinya juga terjadi pergeseran dimana total produksi padi diperkirakan mencapai 454,27 ribu, atau mengalami penurunan sebesar 79,84 ribu ton atau sekitar 14,95 persen", jelas Herum.

Penurunan signifikan ini terjadi di wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman. 

Namun, beberapa daerah seperti Kota Yogyakarta mencatat sedikit peningkatan produksi.

3. Tingkat Produksi Beras juga Diprediksi Mengalami Penurunan

Selain itu, produksi beras juga ikut menurun seiring perubahan hasil panen dan hasil produksi padi sepanjang tahun. 

Meskipun angka ini bersifat perkiraan, total produksi beras mencapai 258,04 ribu ton atau turun sebanyak 45,35 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA : Begini Strategi Calon Wakil Walikota Jogja Sri Widya Supena Gaet Suara Anak Muda di Pilkada 2024

BACA JUGA : Kampanye Udara Bersih, Dinas Lingkungan Hidup Jogja Lakukan Uji Emisi Puluhan Kendaraan Bermotor

"Untuk tahun 2023-2024, kondisinya tentu saja sejalan adanya perubahan hasil panen dan hasil produksi beras. Tercatat pada 2024 ini masih angka perkiraa, mencapai angka 258,04 atau penurunan sebesar 45,35 ribu ton sekitar (14,95 persen)", kata Herum.

Hasil produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi di bulan April, yaitu sebesar 75,69 ribu ton.

Sementara itu, produksi beras terendah diperdiksi terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 6,94 ribu ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com