Tiga Desa Wisata di Bantul Masuk Nominasi, Bersaing Raih Penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan 2024
Desa Wisata Kaki Langit Mangunan-eltranstravel.com-
“Kebetulan yang DIY ada 15 desa wisata. Untuk Bantul ada tiga, yakni kami, lalu Desa Wisata Wukirsari dan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan. Meski peluangnya memang kecil, tapi kami optimistis mampu meraih penghargaan nantinya,” jelas Yulianto.
Disinggung mengenai yang ditawarkan oleh Desa Wisata Kebonagung, Yulianto menyebut pihaknya sejak awal menawarkan wisata pendidikan pertanian yang bernuansa kultur dan budaya.
Di Desa tersebut, kata dia, wisatawan bisa belajar terkait proses bikin benih dari memilih bibit unggul, merendam di air, menyemai, daud/mencabuti benih siap tanam, membajak sawah dengan kerbau, menggaru (meratakan tanah), menanam bibit padi, memupuk, matun/menyiangi, memanen, mengeringkan secara alami, menjadikan beras/nutu, dan menanak tradisional/ngliwet.
“Kami juga masih melestarikan berbagai tradisi seni dan budaya serta kerajinan, seperti Gejok Lesung, Karawitan, Wayang Kulit, Jatilan, Wiwitan, Hadroh, dan Kenduri. Ini yang kamu sajikan ke wisatawan,” ungkapnya.
Selain itu, Yulianto juga menyebut jika saat ini, di Desa Wisata Kebonagung ada 20 homestay yang setiap hari siap menampung wisatawan. Sementara total homestay yang ada 100 homestay. “Selama ini yang datang rata-rata berasal dari luar negeri, seperti hari ini ada Australia,” jelasnya.
Sementara Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro mengakui jika saat ini Desa Wisata Wukirsari tengah bersaing ketat dengan Desa Wisata Kebonagung dan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan untuk menerima penghargaan desa wisata berkelanjutan 2024.
BACA JUGA : Dishub DIY Tidak Melarang Wisatawan Melintasi Jalan Imogiri-Mangunan Bantul Selama Libur Nataru
BACA JUGA : Target PAD Pariwisata Bantul Pada Tahun 2025 Tetap Sebesar Rp 49 Miliar
“Verifikasi sudah dilakukan. Seperti kemarin, ada tim dari kementerian yang datang untuk verifikasi desa wisata berkelanjutan 2024. Harapan kami tentu Wukirsari mampu meraih juaranya,” jelasnya.
Panewu Imogiri Slamet Santosa mengatakan, pihaknya berbangga karena ada dua desa wisata di Imogiri yang saat ini tengah bersaing meraih penghargaan desa wisata berkelanjutan 2024.
Mantan panewu Kasihan ini juga mengungkapkan jika Desa Wisata Wukirsari dan Desa Wisata Kebonagung memiliki keistimewaan yang berbeda.
“Untuk yang Kebonagung memang masih level nasional. Kalau Wukirsari kan sudah masuk salah satu desa terbaik dunia di 2024. Tentunya kami berharap agar Kebonagung bisa ikuti langkah Wukirsari go internasional,” ucap Slamet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com