Dishub DIY Tidak Melarang Wisatawan Melintasi Jalan Imogiri-Mangunan Bantul Selama Libur Nataru

Dishub DIY Tidak Melarang Wisatawan Melintasi Jalan Imogiri-Mangunan Bantul Selama Libur Nataru

Wisatawan berkunjung ke wisata Hutan Pinus Mangunan-lifestyle.bisnis.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Meski beberapa kali sempat terjadi kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menegaskan wisatawan dapat melintas di jalan tersebut selama libur Nataru (natal dan tahun baru).

Dishub DIY telah melakukan mitigasi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di sana. Plt Kepala Dishub DIY, Wiyos Santoso menegaskan Dinas Perhubungan DIY tidak pernah melarang akses jalan masuk Kawasan Mangunan dari Imogiri menuju Mangunan.

Meskipun telah terjadi beberapa kali kecelakaan di ruas jalan tersebut, Wiyos menegaskan akses jalan di sana aman untuk dilintasi.

“Kami berupaya untuk menyosialisasikan informasi mengenai akses jalan masuk dari Imogiri menuju Mangunan terbuka dan aman dilewati,” ujarnya, Rabu (20/11/2024).

BACA JUGA : Menteri LH Hanif Faisol Nurofi Minta Pemda DIY Merancang Langkah Penanganan Sisa Sampah Makanan

BACA JUGA : Tampilkan Karya dari Sosok Mitologi Terkenal, Pameran Amex 2024 di Jogja Berjalan Lancar

Diketahui Ruas Jalan Imogiri-Mangunan-Terong-Patuk merupakan ruas jalan yang membelah Kawasan Mangunan.

Di ruas jalan tersebut ada tiga segmen, yaitu Ruas Jalan Imogiri-Dodogan sepanjang 15 km, Jalan Patuk-Terong sepanjang 6km, dan Jalan Terong-Dlingo sepanjang 6,4 km.

“Salah satu titik lokasi rawan kecelakaan lalu lintas pada kawasan tersebut adalah titik Bukit Bego yang terletak di segmen ruas Jalan Imogiri-Dodogan,” ujarnya.

Menurutnya, di ruas jalan tersebut beberapa laka lantas yang melibatkan bus pariwisata terjadi. Beberapa laka lantas dengan korban mencapai puluhan, antara lain pada 6 Februari 2022 dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, luka berat mencapai 4 orang, dan luka ringan mencapai 29 orang.

Kemudian, laka lantas lain terjadi pada 8 Februari 2024, dengan korban meninggal dunia mencapai 3 orang.

Ia menuturkan hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada kecelakaan tahun 2022 menyatakan bahwa sebagian besar kecelakaan terjadi karena kegagalan sistem pengereman, dan kondisi bus yang kurang layak atau uji KIR mati.

BACA JUGA : Di Tahun 2025 Wisatawan yang Berencana ke Luar Negeri Semakin Meningkat

BACA JUGA : Upaya Akselerasi Desa Wisata Wukirsari Alami Kendala Dalam Hal Pendanaan dan Keberadaan Terminal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com