Upaya Akselerasi Desa Wisata Wukirsari Alami Kendala Dalam Hal Pendanaan dan Keberadaan Terminal

Upaya Akselerasi Desa Wisata Wukirsari Alami Kendala Dalam Hal Pendanaan dan Keberadaan Terminal

Desa wisata Wukirsari, Imogiri, Bantul-indosatunews.com-

BACA JUGA : Begini Cara Cawalkot Jogja Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan di Pilkada 2024

BACA JUGA : Satpol PP Bersama Polresta Siapkan Pengamanan Kampanye Terbuka Pilkada Yogyakarta

Lalu setelah itu, pada 2022, jumlah pengunjung ke Wukirsari mencapai 24.530 orang, meningkat menjadi 40.000 orang pada 2023.

“Sekarang di 2024, per bulan kami ada 7.000 orang datang. Dan, setelah kami menjadi satu dari 55 desa wisata terbalik dunia 2024, kami yakin jumlahnya akan semakin meningkat. Untuk itu kami harus bersiap,” jelasnya.

Meski demikian, rencana akselerasi agar wisatawan yang datang ke Wukirsari, dipastikan akan mengalami kendala.

Sebab, rencana pembangunan Terminal Imogiri yang nantinya akan menyatukan antara terminal penumpang dan terminal wisata tahun 2025 dipastikan tidak terlaksana.

Pasalnya, meski telah ada Detail Engineering Design (DED) Terminal Imogiri. Namun, kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul Singgih Riyadi, pembangunan Terminal Imogiri yang akan menelan anggaran Rp 12,6 miliar menggunakan Danais dan diajukan sejak 2022 belum bisa terealisasi di 2025.

“Tapi, kami tetap usahakan. Kami ajukan lagi. Memang di 2025 belum bisa teralisasi,” katanya.

Singgih mengungkapkan, salah satu alasan pihaknya mengajukan pembangunan Terminal Imogiri menggunakan Danais karena kawasan tersebut adalah bagian dari kawasan satuan ruang strategis (SRS).

BACA JUGA : Miliki Banyak Investor, Yogyakarta Dianugerahi Penghargaan oleh PT. Bursa Efek Indonesia

BACA JUGA : BPBD Sleman Tetap Salurkan Air Bersih Meski Wilayah Sudah Diguyur Hujan, Ini Alasannya

Sebab, saat ini, kondisi Terminal Imogiri yang aspalnya sudah mulai rusak perlu dilakukan perbaikan. Selain itu, saat ini tempat tunggu penumpang perlu diberikan atap.

Sementara, saat ini, kata Singgih, ada puluhan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang singgah di sana setiap hari. “Oleh karena itu kami menilai perlu dilakukan pembangunan ulang untuk Terminal Imogiri,” jelasnya.

Pairadya Pati Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho mengakui telah menerima usulan pembangunan Terminal Imogiri dengan Danais tersebut.

Meski demikian, pembangunan Terminal Imogiri belum dapat dilakukan dengan Danais tahun 2025. “Karena tahun ini Danais banyak penyesuaian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com