Kasus Stunting Meningkat di Bantul, Dinas Kesehatan Sebut Penyebabnya Sangat Kompleks
Angka prevalensi stunting meningkat di Bantul--Foto by Jogjapolitan
BACA JUGA : Jenang Pasar Ngasem Yu Jumilah, Kuliner Jogja yang Jadi Buruan Banyak Wisatawan
BACA JUGA : Kena Imbas Proyek Tol Jogja-Solo, Relokasi Makam Kyai Kromo Ijoyo Sudah Dimulai Hari Ini
"Dengan bentuk komunitas, kan otomatis akan dimakan di komunitas itu. Lebih tepat sasaran. Berbeda jika kami berikan terus dimakan di rumah masing-masing, bisa saja makanan itu tidak dihabiskan. Selain itu, bisa saja makanan itu disimpan dan dibagikan ke saudara yang lainnya," ucapnya.
Sosialisasi Pemberian Makanan Bergizi
Selain itu, Agus menyatakan Dinkes juga terus melakukan sosialisasi kepada kader mengenai pemberian makanan pada bayi dan anak.
"Diharapkan upaya ini dapat memberikan pendampingan kader posyandu dapat memberikan pendampingan kepada keluarga dengan balita stunting," harap Agus.
Faktor Pengaruh Kasus Stunting
Kasus stunting ini menurut Agus, dipengaruhi banyak faktor.
Kasus stunting tidak selalu identik terjadi di kalangan masyarakat ekonomi ke bawah, tetapi juga masyarakat ekonomi ke atas.
BACA JUGA : Kasus Bunuh Diri Meningkat di Kulon Progo, Dinkes Jogja Akan Tingkatkan Skrining Kesehatan Jiwa
BACA JUGA : Kena Imbas Proyek Tol Jogja-Solo, Relokasi Makam Kyai Kromo Ijoyo Sudah Dimulai Hari Ini
Bahkan, kasus itu tidak hanya terjadi dikarenakan masalah asupan gizi, tetapi juga terjadi dikarenakan pola asuh terhadap anak.
"Kalau kami lihat, salah satu faktor yang diduga cukup berpengaruh atau berperan pada stunting adalah terkait pola asuh anak. Saat ini, sekitar 41 persen anak yang diasuh oleh orang tuanya, sementara 58,93 persen ada yang campuran (anak diasuh oleh jasa pengasuh, dititipkan oleh kakek dan nenek, dan sebagainya)," tutur Agus.
Melalui hal itu, kini pihaknya tengah mendorong peningkatan makan bergizi dan seimbang pada anak, dengan makan bersama secara komunitas.
Nantinya, anak-anak akan dikumpulkan dalam satu tempat untuk bersama-sama makan di lokasi tersebut dan tidak dibawa pulang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Bantul, Agus Budi Raharja, berharap, melalui Peringatan HKN ke-60 tahun, Dinkes Bantul terus berupaya melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan dan kekurangan yang ada pada saat ini.
"Dari situ, kami harapkan Dinkes Bantul bisa mengidentifikasi potensi dan membuat penanganan masalah yang ada agar bisa lompat lebih jauh ke depan. Jadi, indikator kinerja yang dicita-citakan, kami harap itu bisa tercapai lebih cepat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com