Kisah Menarik Sego Welut Mbak Surani, Kuliner Legendaris Jogja Jadi Santapan Sri Sultan IX hingga Paku Alam X
Kisah menarik Sego Welut Mbak Surani--Foto by detikFood
BACA JUGA : Komisi D DPRD Kota Jogja Siap Kawal Urusan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintah
"Paling istimewa mangut belut dan ini menu warisan Simbah. Kalau sekarang ya ada balado. Mangut itu dimasak santan kalau balado pakaai sambel. Balado sejak pindah ke sini baru ada," ujarnya.
Pertama Dijual 50 Rupiah
Lokasi warung Sego Welut Mbak Surani tak susah untuk dituju. Acuannya adalah Simpang Empat Pasar Godean. Menuju ke selatan sekitar 300 meter dari lampu traffic light.
Satu porsi nasi belut harganya Rp 16 ribu. Jika ditambah telur ceplok jadi Rp 20 ribu. Kalau pakai paha atas ayam jadi Rp 36 ribu.
Harga ini telah menyesuaikan perkembangan harga bahan pokok terkini.
"Dulu simbah jualnya Rp 50, lalu saya Rp 150 waktu awal jualan. Dulu belut masih murah karena masih banyak. Dulu belut sekilo Rp 2 ribu, sekarang Rp 70 ribu, ambil dari luar daerah," katanya.
Dalam sehari, warung Surani bisa menghabiskan 10 kilogram belut. Diolah menjadi mangut dan balado belut dengan porsi masing-masing 5 kilogram.
BACA JUGA : 7 Rekomendasi Kedai Mie Ayam Paling Laris di Jogja, Nomor 3 Topingnya Segunung
BACA JUGA : 5 Spot Kuliner Terbaik yang Ada di Sekitaran Keraton Jogja, Arsitekturnya Sangat Menarik
Warungnya buka dari pukul 17.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Surani lalu bercerita dulu cukup mudah berburu belut di Godean karena masih banyak sawah. Sekarang belut didatangkan dari Delanggu Klaten hingga Purbalingga.
"Soal rasa, belut lokal Godean lebih enak. Kalau dari luar itu lebih keras, mungkin karena belutnya ternak. Kalau Godean biasanya ambil dari sawah, tapi sekarang memang sudah sangat sedikit jadi ambil dari Delanggu dan Purbalingga," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: detik.com