Dana BOS Tidak Mencukupi, SMK di Bantul Terapkan Mekanisme Pembiayaan Sumbangan

Dana BOS Tidak Mencukupi, SMK di Bantul Terapkan Mekanisme Pembiayaan Sumbangan

Dana BOS Tidak Mencukupi, SMK di Bantul Terapkan Mekanisme Pembiayaan Sumbangan--iStockphoto

diswayjogja.com - Pihak SMKN 1 Sanden mengaku dana Bantuan Operasional Sekolah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD belum bisa untuk memenuhi biaya minimal penyelenggaraan pendidikan selama satu tahun.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menuturkan sekolah dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan pendidikan melalui mekanisme pembiayaan lain.

Disdikpora DIY mencatat alokasi BOS dari APBN untuk siswa SMK mencapai Rp 1,5 juta per anak per tahun. Sementara itu, Pemda DIY mencatat alokasi dana BOS sebesar Rp 2 juta per anak per tahun.

Kepala SMKN 1 Sanden, Sutapa mengaku alokasi dana BOS tidak mencukupi untuk membiayai minimal penyelenggaraan pendidikan selama satu tahun.

BACA JUGA : Serapan Dana Desa di 75 Kalurahan Bantul dinilai Masih Rendah, Rata-rata Baru 66 Persen

BACA JUGA : Jejak Sejarah Keraton Kerto di Bantul, Runtuh Imbas Kebakaran

Anggaran tersebut hanya bisa memenuhi sekitar 45% - 50% biaya minimal penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya.

“Dengan dana BOS [BOSNas] dan APBD [BOSDa] itu, sekolah bisa jalan dengan dana itu. Tetapi jalannya hanya untuk kegiatan dasar, untuk pengembangan dan kegiatan lain perlu dana lain,” ujarnya, Kamis (31/10/2024).

Ia menjelaskan kedua sumber dana tersebut dialokasikan untuk pemenuhan alat dan bahan praktik sekolah.

Akan tetapi untuk bahan praktik, pihaknya mengaku perlu menggunakan mekanisme pembiayaan lainnya lantaran mudah habis.

Selain itu, menurutnya, kedua sumber dana itu juga tidak cukup untuk digunakan untuk membiayai berbagai perlombaan yang diikuti siswa. Padahal, menurutnya, berbagai perlombaan tersebut bisa meningkatkan kompetensi siswa.

Sementara menurut Sutapa, untuk magang siswa juga pembiayaannya tidak dapat ditanggung oleh BOS. Menurutnya, orang tua murid akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi siswa magang selama ini.

Ia mengungkapkan, perlu tambahan pembiayaan lain selain BOS untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Ia juga mengaku selama ini pihaknya menggunakan sumbangan dari orang tua murid untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan lain di sekolahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com